Saya Masih Trauma, Belum Bisa Masuk Kerja Pak

Senin, 08 Oktober 2018 – 07:11 WIB
Kondisi gedung Graha Pena Radar Sulteng di Palu, Minggu (30/9/2018). Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

jpnn.com, PALU - Satu persatu awak redaksi Radar Sulteng mulai ada kejelasan, sepekan pascagempa gempa 7,7 skala richter (SR) yang meluluhlantakan tiga wilayah yakni, Kota Palu, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Donggala.

Nasib dua karyawan yakni, Hayun, staf pemasaran, dan Moh. Rijal, staf redaksi, sesuai hasil pencarian diketahui selamat.

BACA JUGA: PascaGempa Sulteng, 80 % Site BTS Telkom Group Sudah Pulih

Dari penjelasan fotografer Radar Sulteng, Mugni Supardi, Hayun ditemukan di pengungsian Kelurahan Tenggede yang perbatasan dengan Kabupaten Sigi. Sedangkan Rijal ditemukan menyelamatkan ke panti Asuhan Alkautsar di Kecamatan Palu Barat.

Saat kejadian, Rijal berada di Pantai Talise. Dia langsung lari sekuat tenaga ke arah selatan melintas jembatan Palu II saat melihat adanya terjangan tsunami.

BACA JUGA: Semua Kader Golkar Diingatkan Bantu Korban Gempa Sulteng

''Sempat terkena sisa-sisa tsunami, namun saya terus lari menjauh. Saya langsung mengungsi ke Panti Asuhan Alkautsar. Saya masih trauma, belum bisa masuk kerja Pak,'' kata Rijal kepada Murtalib, Pemred Radar Sulteng, Jumat (5/10).

Dengan demikian, jumlah karyawan Radar Sulteng sesuai laporan bagian umum Fahmi Laguliga dinyatakan lengkap 35 orang. Sabtu (6/10), dengan semangat "Palu Bangkit" kru Radar Sulteng mengadakan kerja bakti dengan memindahkan ruang redaksi dan pendukungnya ke ruang Zetizan di lantai bawah.

BACA JUGA: Agar Efektif, Pemerintah Ubah Sistem Distribusi Bantuan

Gedung Graha Pena Radar Sulteng memang terlihat dari luar kokoh dan masih utuh. Namun bagian dalam gedung berantakan dan dindingnya banyak yang retak-retak. ''Tidak ada yang mau berkantor di Graha Pena sebelum ada perbaikan,'' kata Fahmi seraya mengatakan untuk kelayakan gedung nantinya akan ada tim ahli yang memeriksa.

Jumat (5/10) sore, mesin cetak dilakukan ujicoba dan hasilnya masih bagus. Tinggal satu yang belum dicoba yaitu mesin printer. Kalau dilhat secara fisik, kondisi mesin printer tidak ada kerusakan. ''Mudah mudahan Senin, Radar Sulteng bisa kembali hadir menemuai pembaca setelah sepekan tidak terbit akibat gempa,'' kata Murtalib.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada kawan-kawan Jawa Pos Group (JPG) yang selalu memotivasi awak redaksi Radar Sulteng untuk tetap bersemangat, bertahan, dan kembali berkarya.

''Bantuan moril dan materil yang telah diberikan menjadi pelecut kru Radar Sulteng untuk terus memberikan informasi yang positif menuju Palu Bangkit pasca gempa,'' pungkas Murtalib. (lib/agm)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pray for Sulteng, 1.649 Korban Meninggal Dunia


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler