jpnn.com, BEKASI - Sekretaris Komisi 1 DPRD Kota Bekasi, Solihin menilai Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kurang perhatian dengan kondisi di Bantar Gebang.
Solihin juga sepakat dengan pandangan Wakil Walikota Bekasi Tri Adhianto yang menyebutkan Anies dianggap kurang peduli dengan Bekasi.
BACA JUGA: Walkot Bekasi Minta Anies Baca Kembali Perjanjian Kerja sama
“Saya sepakat dengan wakil walikota, artinya Bekasi dan DKI itu sudah bermitra, dan harusnya etika bermitra adalah harus sama-sama diuntungkan, ini malah kami yang dirugikan,” ucap Solihin, Minggu (21/10).
Dirinya mengungkapkan, wajar kalau Kota Bekasi mengajukan proposal dengan dana Rp 2 triliun, hal tersebut justru tidak sebanding dengan kerugian yang dialami warga Bekasi, khususnya daerah Bantar Gebang.
BACA JUGA: Anies Dinilai Sembarangan Mencopot Camat
“Apalagi kami dirugikan dan tidak sebanding dengan Rp 2 triliun. Gubernur yang baru ini memang betul pada Mei Pemprov DKI menggelontorkan Rp 194 miliar. Itu kan uang baunya konspensasi kepada masyarakat, tapi dalam kontek kemitraan infratruktur ini belum nyata. Uang triliun itu juga bukan buat Bekasi saja, tapi untuk Jakarta juga pada perlintasan,” tegasnya.
Dirinya menegaskan, Kota Bekasi bukanlah pembantu DKI, tapi DKI dan Bekasi adalah bermitra jadi dalam konteks Rp2 triliun itu tidak sebanding kerugian yang dirasakan Bekasi dengan ekonomi, lingkungan, sosial.
BACA JUGA: Kota Bekasi Ancam Putus Hubungan Kerja sama dengan DKI
“Kami ini sebenarnya banyak dirugikan, dari lingkungan, sosial dan ekonomi di rugikan. Kami ini sudah baik yah kalau Kota Bekasi tidak baik, yah dari dulu kami tutup aksesnya,” kayanya.
“Saya hanya pesan kepada Pak Anies, harusnya kalau ada kemitraan responsif harus lebih tinggilah terus harus bisa lebih cepat tanggap kalau ada persoalan-persoalan,” tandas Solihin.(dyt/pojokbekasi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wajah Baru Jalan Thamrinku
Redaktur & Reporter : Yessy