jpnn.com - JAKARTA – Pakar hukum Refly Harun mengatakan, dulu banyak orang takut jika dipanggi Komisi Pemberantasan Korupsi. Sebab, KPK memang dikenal tanpa kompromi saat memberantas korupsi.
"Kalau dipanggil yang lain biasanya masih santai. Kalau dipanggil ICW, bisa diklarifikasi. Dipanggil Bareskrim bisalah. Dan biasanya kalau dipanggil KPK sudah ketar-ketir ya, orang-orang yang bersalah ya," ucap Refly, Senin (17/8).
BACA JUGA: Peradi Sarankan Sistem Hukum Nasional
Sayangnya, situasi kini berubah. Sebab, KPK dinilai semakin lemah. Celakanya, hal itu terjadi ketika Joko Widodo baru menjabat sebagai Presiden Indonesia.
"Saya kira banyak juga yang menginginkan bahwa ketika Jokowi berkuasa, KPK tambah kuat. Karena kita mempresepsi Jokowi, kan tidak ada masalah dengan persoalan-persoalan tindak pidana masa lalu dan sebagainya, yang mungkin membedakannya dengan presiden sebelumnya," jelas Refli.
BACA JUGA: Serunyaa... Menteri Ikut Lomba Makan Kerupuk dan Lari Kelereng
Namun, Refly memaklumi anggapan tersebut. Pasalnya, Jokowi memang tidak diusung mayoritas anggota DPR RI. "Maka kemudian kita membutuhkan energi lain dari media dan civil society dalam mendukung kinerja pemberantasan korupsi," tegas Refly. (zul)
BACA JUGA: ââ¬Å½JK tak Hormat pada Bendera, Begini Pembelaan Ahok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri Marwan: Lihatlah ke Desa
Redaktur : Tim Redaksi