jpnn.com, JAKARTA - Para pendaftar SBMPTN (seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri) 2019 harus cermat menentukan program studi alias prodi yang akan dipilih.
Sabtu (15/6) tidak kurang dari 25 ribu siswa dan orang tuanya memadati Balairung Universitas Indonesia (UI) untuk mengikuti kegiatan SBMPTN Day.
BACA JUGA: Masih Banyak Siswa Belum Pilih Prodi SBMPTN 2019
Dalam kegiatan itu, Ketua Pelaksana Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto menyampaikan sejumlah strategi, termasuk informasi-informasi terkini terkait pendaftaran SBMPTN.
Di antaranya, dia menyebutkan bahwa nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sejatinya bersifat rahasia. Panitia sudah memberitahukan kepada seluruh peserta UTBK.
BACA JUGA: Hal Penting yang Perlu Diketahui Pendaftar SBMPTN 2019
Nilai UTBK tersebut seharusnya juga tidak diumbar kepada bimbingan belajar (bimbel). ’’Kalau saya tega, saya diskualifikasi (peserta UTBK, Red) yang menyebarluaskan (nilai UTBK),’’ jelas guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.
Menurut Budi, upaya bimbel memberikan pendampingan atau panduan dalam mendaftar SBMPTN tidak menjadi persoalan. Namun, dia menegaskan bahwa prediksi yang dibuat bimbel tidak bisa menjadi acuan.
BACA JUGA: Sistem SBMPTN Baru, Pendaftar Tidak Lagi Menumpuk di Prodi dan PTN Tertentu
BACA JUGA: PPDB 2019 Jalur Zonasi, Murni Berdasar Jarak Rumah ke Sekolah
Selain itu, Budi meluruskan kabar bahwa ada pembobotan untuk nilai tes potensi skolastik (TPS) dengan tes potensi akademik (TPA). Budi menegaskan, nilai yang diterima siswa adalah sebuah kesatuan. Siswa tidak perlu menghitung terlalu rumit sampai tiap-tiap subtes.
Dalam kesempatan itu, Budi memaparkan sebaran nilai UTBK. Misalnya, untuk tes kemampuan penalaran umum, ada 130 peserta UTBK yang mendapatkan nilai di rentang 801–900 poin. Sementara itu, yang terbanyak ada di rentang nilai 401–500, yakni 227.037.
’’Dari data itu bisa mengira-ngira secara nasional berada di ranking berapa,’’ katanya.
Kemudian, dipadukan dengan data kuota di prodi yang dituju dan peminatnya tahun lalu. Sistem nanti memformulasikan skor UTBK di tiap-tiap subtes dengan prodi yang dilamar.
Informasi passing grade yang beredar, kata Budi, adalah tidak benar. Menurut dia, informasi passing grade untuk prodi-prodi tertentu berpotensi menyesatkan dan merugikan pelamar sendiri. Apalagi, dalam informasi itu, nilai passing grade yang muncul cukup tinggi.
’’Bila masyarakat memercayainya, dikhawatirkan takut masuk ke prodi-prodi yang passing grade-nya tinggi,’’ katanya.
Dia mengingatkan, pendaftaran SBMPTN dibuka hingga 24 Juni. Pelamar yang sudah menentukan prodi diharapkan segera mendaftar. (wan/han/c10/fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebelum Daftar SBMPTN 2019, Cek Dulu Nilai UTBK
Redaktur & Reporter : Soetomo