SBMPTN 2021: Hanya 63 Peserta Difabel yang Lulus

Senin, 14 Juni 2021 – 20:37 WIB
UTBK SBMPTN. Foto: dok UNAIR

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 184.942 siswa dinyatakan lulus dalam seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) 2021.

Jumlah peserta yang lulus terdiri atas 92.963 program studi Saintek dan 91.979 program studi Soshum. 

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Fahri Hamzah Sebut Capres Idolanya, Polisi Menyayangkan, Tidak Ada yang Menjamin

Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Prof Mohammad Nasih mengatakan bila dilihat berdasarkan status, maka peserta reguler diterima sebanyak 123.875 dan kartu Indonesia pintar (KIP) kuliah 61.067 orang. 

"Seleksi ini juga diikuti 265 peserta difabel dengan jumlah diterima atau lulus di prodi Saintek 19 orang dan prodi Soshum 44 orang peserta," kata Nasih di Jakarta, Senin (14/6).

BACA JUGA: SBMPTN 2021: Awas Tertipu Situs Pengumuman Palsu, Tidak Lulus Ada Jalur Lain

Jumlah peserta yang lulus tersebut, lanjutnya, merupakan hasil seleksi dari 777.858 orang pendaftar secara nasional.

Terdiri dari kelompok ujian Saintek dengan jumlah pendaftar 336.834 dan diterima 85.149 atau dengan persentase diterima sebesar 25,28 persen. 

BACA JUGA: Mendikbud: Mahasiswa Baru Pemegang KIP Kuliah Jangan Ragu Pilih PTN Favorit

Sementara pendaftar Soshum sebanyak 378.556 dan diterima 83.836 atau dengan persentase diterima 22,15 persen.

Pendaftar Saintek dan Soshum (campuran) sebanyak 62.468. Sedangkan jumlah yang diterima 15.957 atau sebesar 25,54 persen. 

Nasih menambahkan jalur SBMPTN dengan kuota minimum 40 persen dari daya tampung PTN (30 persen minimum pada PTN BH) merupakan seleksi berdasarkan hasil ujian tulis berbasis komputer (UTBK).

Pelaksanaan tes menggunakan komputer, dengan biaya ditanggung oleh peserta dan subsidi pemerintah. 

"Peserta UTBK-SBMPTN terdiri dari 74 Universitas dan Institut Negeri, 12 Vokasi di Universitas dan Institut (Unsita), 40 Politeknik Negeri dan 11 PT KIN (UIN) seluruh Indonesia dengan total daya tampung mencapai 197.657 kursi," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler