JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru saja usai menggelar pertemuan tertutup dengan tujuh jenderal purnawirawan TNI di Kantor Presiden, kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (13/3).
Ketujuh jenderal purnawirawan itu adalah Jenderal TNI (purn) Luhut Panjaitan, Jenderal TNI (purn) Subagyo HS, Jenderal TNI (purn) Fahrul Rozi, Letjen TNI (purn) Agus Wijoyo, Letjen (purn) Johny Josephus Lumintang, Letjen TNI (purn) Sumardi, dan Letjen TNI (purn) Suaidi Marasabessy.
Luhut yang adalah mantan Komandan Satuan-81 Kopassus/Detasemen-81 Anti Teror mengatakan, Presiden membahas berbagai hal termasuk masalah politik jelang Pemilu 2014.
"Kita juga bicara mengenai menghadapi 2014. Siapapun yang terpilih menjadi presiden akan datang, itu yang terbaik. Dan kami menyampaikan bahwa kami punya kepentingan 2014 bahwa presiden yang terpilih, harus atau sebaiknya adalah orang atau harus yang mampu melakukan mengkapitalisasi, istilah kami suksesor Presiden SBY ini untuk membuat pertumbuhan ekonomi," ujar Luhut dalam jumpa persnya.
Luhut enggan menjelaskan secarra detail pembahasan politik apa lagi yang dibahas dalam pertemuan tertutup itu.
Sesama rekan SBY di akademi militer ini justru beberapa kali memuji pemerintahan SBY yang dianggap berhasil terutama dalam pertumbuhan ekonomi. Ia berharap presiden berikutnya di 2014 dapat mencontoh hasil kerja SBY.
"Tadi Bapak Presiden sangat jelas mengidentifikasi berbagai masalah yang belum terselesaikan dan menjadi pekerjaan rumah untuk presiden yang akan datang," kata Luhut. (flo/jpnn)
Ketujuh jenderal purnawirawan itu adalah Jenderal TNI (purn) Luhut Panjaitan, Jenderal TNI (purn) Subagyo HS, Jenderal TNI (purn) Fahrul Rozi, Letjen TNI (purn) Agus Wijoyo, Letjen (purn) Johny Josephus Lumintang, Letjen TNI (purn) Sumardi, dan Letjen TNI (purn) Suaidi Marasabessy.
Luhut yang adalah mantan Komandan Satuan-81 Kopassus/Detasemen-81 Anti Teror mengatakan, Presiden membahas berbagai hal termasuk masalah politik jelang Pemilu 2014.
"Kita juga bicara mengenai menghadapi 2014. Siapapun yang terpilih menjadi presiden akan datang, itu yang terbaik. Dan kami menyampaikan bahwa kami punya kepentingan 2014 bahwa presiden yang terpilih, harus atau sebaiknya adalah orang atau harus yang mampu melakukan mengkapitalisasi, istilah kami suksesor Presiden SBY ini untuk membuat pertumbuhan ekonomi," ujar Luhut dalam jumpa persnya.
Luhut enggan menjelaskan secarra detail pembahasan politik apa lagi yang dibahas dalam pertemuan tertutup itu.
Sesama rekan SBY di akademi militer ini justru beberapa kali memuji pemerintahan SBY yang dianggap berhasil terutama dalam pertumbuhan ekonomi. Ia berharap presiden berikutnya di 2014 dapat mencontoh hasil kerja SBY.
"Tadi Bapak Presiden sangat jelas mengidentifikasi berbagai masalah yang belum terselesaikan dan menjadi pekerjaan rumah untuk presiden yang akan datang," kata Luhut. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Pertanyakan HAM Yang Dilanggar Densus
Redaktur : Tim Redaksi