SBY Akui Bu Ani Kirim Isyarat Sebelum Meninggal Dunia

Rabu, 05 Juni 2019 – 16:07 WIB
Ani Yudhoyono. Foto: Twitter @hincapandjaitan

jpnn.com, JAKARTA - Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut sang istri, Ani Yudhoyono mengirim isyarat sebelum menghembuskan napas terakhir di Singapura, Sabtu (1/6) kemarin. Isyarat itu, dikirim mendiang Ani, melalui sebuah kain batik.

Beberapa hari sebelum divonis sakit kanker, mendiang Ani membeli kain batik hitam jenis Sawunggalih. Kain batik itu rencananya hendak dijahit sebagai pakaian keluarga untuk momen Hari Raya Idulfitri 1440 Hijriah.

BACA JUGA: Idulfitri 1440 H: SBY dan Keluarga Berziarah ke Makam Ibu Ani

Namun, Ani meninggal sebelum kain batik Sawunggalih terbentuk menjadi pakaian. Ibu dari dua anak itu, meninggal dunia setelah berjibaku melawan kanker darah yang dideritanya.

BACA JUGA: Jokowi Mendadak Sambangi Warga yang Antre di Monas

BACA JUGA: Masuk Hari Ketiga, Pak SBY Belum Berhenti Menangis

Lantas, SBY mencari tahu asal usul dan arti kain batik Sawunggalih berwarna hitam. Dari pencarian yang didapat, kain batik hitam Sawunggalih berarti pergi ke akhirat.

“Bu Ani memilih batik berwarna hitam Sawunggalih, konon dari pengertian itu, mengibaratkan sebuah burung yang terbang ke surga. Saya baru tahu memahami apa makna dari pilihan ini," ucap SBY ditemui saat berziarah ke makam jenazah Ani di TMPNU Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (5/6).

BACA JUGA: Prabowo Sebut Bu Ani Memilih Dia saat Pilpres, SBY: Tidak Elok Untuk Disampaikan

Ketua Umum Demokrat itu mengaku baru sadar terdapat isyarat dari kain batik Sawunggalih, setelah jenazah Ani dikebumikan. Dia terlambat menyadari isyarat yang dikirim sang istri.

“Ternyata, Subhanallah, kami tidak cukup cerdas dan tidak cukup sensitif memahami apa yang disampaikan Ibu Ani," kata dia.

Keluarga SBY lantas melanjutkan keinginan mendiang Ani. Keluarga SBY menjahit pakaian berdasarkan kain batik Sawunggalih berwarna hitam.(mg10/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Puri Cikeas, Prabowo Minta Maaf kepada SBY


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler