JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar acara silahturahmi dengan wartawan istana kepresidenan, Senin (13/2) malam. Dalam kesempatan ini, SBY memboyong hampir seluruh jajaran Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II.
Acara tersebut menjadi ajang bagi SBY dan kabinetnya untuk menjawab isu-isu teraktual di tanah air. Tentu saja kasus Nazaruddin pun ikut disinggung SBY.
Ketika salah satu wartawan menanyakan kebenaran pertemuan antara SBY dengan Nazaruddin sebelum kabur ke Singapura pada tanggal 23 Mei 2011 di Cikeas, ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu langsung memotong pertanyaan wartawan. "Maksud anda (wartawan), pertemuan antara siapa dengan siapa?" ujar SBY balik bertanya.
Ketika dijelaskan wartawan mengenai isu yang beredar, akhirnya SBY pun langsung menjawab. Kembali dengan memotong pertanyaan wartawan. "Sebenarnya saya ingin (pertemuan) ini bukan soal Partai Demokrat. Tapi ini bagus biar rakyat tahu duduk persoalannya," kata SBY.
SBY mengakui, dirinya selaku ketua Dewan Pembina Partai Demokrat sudah memerintahkan kepada Dewan Kehormatan PD untuk menindak Nazaruddin sejak Bendahara Umum PD itu pertama kali disebut terseret kasus suap Wisma Atlet.
Setelah mengantongi bukti, SBY pun meminta agar Nazaruddin mengundurkan diri. Namun Nazaruddin dikabarkan menolak. SBY pun telah bersiap-siap untuk meminta Nazaruddin dipecat.
"Tapi saat itu Ketua Umum PD Anas Urbaningrum mengatakan yang bersangkutan (Nazaruddin) bersedia mundur. Jadi tidak perlu diberhentikan," kata SBY.
SBY pun menerima permintaan Nazaruddin untuk bertemu di Cikeas. SBY pun menerima dalam konteks sidang kode etik, sehingga anggota Dewan Kehormatan PD pun ikut dalam pertemuan itu.
Maka terjadilah pertemuan yang kemudian ramai diisukan tersebut. "Namun ternyata yang bersangkutan tidak seperti yang disampaikan Ketua Umum. Dia (Nazaruddin) menolak mundur. Yang bersangkutan bicara kurang jelas kiri dan kanan. Jujur saya marah waktu itu," tegas SBY.
Nazaruddin pun akhirnya pulang dari Cikeas. Saat itu juga SBY memerintahkan agar Nazaruddin diberhentikan dari fungsionaris PD. "Jadi tidak ada bicara apapun kecuali keputusan yang bersangkutan diberhentikan," tegas SBY.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... FPI Polisikan Gubernur Kalteng
Redaktur : Tim Redaksi