jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat terbatas untuk membahas masalah insentif dan nasib tenaga medis sejak diberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di BPJS Kesehatan. Rapat digelar di kantor Kepresidenan bersama Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Ketua BPJS Kesehatan Fahmi Idris, Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Mensesneg Sudi Silalahi. Diundang juga perwakilan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Presiden mengungkapkan ia memang mendengar banyak keluhan dari tenaga medis yang selama ini berada di lapangan. "Bagus menurut saya apa yang kita terima di periode awal ini dan akan menajadi bagian dari evaluasi kita nanti secara menyeluruh untuk perbaikan dan apa saja yang bisa kita lakukan karena sistem baru, skill baru, program baru semua pasti ada di sana sini kekurangan kelemahan apa yang kurang tuntas baranagkali itu gunanya evaluasi yang kita lakukan," ujar Presiden saat membuka rapat pada Rabu, (8/1).
BACA JUGA: PNS yang Pensiun 1 Februari, Diperpanjang 2 Tahun
Presiden mengaku ia juga membaca sejumlah keluhan dokter yang ditulis dan disampaikan melalui instagram Ibu Negara Ani Yudhoyono. Melihat berbagai keluhan itu pula, Presiden berpendapat pemerintah perlu mendengar lebih jauh aspirasi dari para tenaga medis yang termasuk menjalankan implementasi BPJS Kesehatan tersebut.
"Ratas ini kita niati untuk memabahas secara seksama dan ingin dari pihak IDI apa saja sesungguhnya permasalahan yang dihadapi para dokter dan para tenaga medis dari cara pandang bapak. Demikian juga nanti Ketua BPJS kesehatan bisa sampaikan pandangan dengan tujuan kita ingin program ini berjalan dengan baik untuk rakyat kita juga memperhatikan kelayakan bagi para dokter dan tenaga medis," papar Presiden.
BACA JUGA: KPK Periksa Michael Wattimena Dalam Kasus Anas
Presiden beranggapan insentif sangat penting bagi para dokter dan tenaga medis dalam BPJS Kesehatan itu. Ini, kata dia, akan terus dievaluasi, terutama terkait anggaran agar menjawab keluhan para tenaga medis yang ada.
"Kita bahas secara terbuka terus terang sambil mencari solusi dan tetap batas kemampuan anggaran pemerintah saat ini. Insya Allah akan makin baik mari kita bahas nanti secara objektif dengan niat dan tujuan yang baik," tandas Presiden. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Ajak Politisi Tiru Evan Dimas Dkk
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6.204 Formasi CPNS Dibiarkan Kosong
Redaktur : Tim Redaksi