"Terus terang saya terganggu dan menyayangkan ada artikel seperti itu yang mendiskreditkan Pak Habibie sebagai pemimpin Indonesia," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai menyaksikan penayangan perdana film Habibie & Ainun di Epicentrum, Taman Rasuna Kuningan, Jakarta, Senin (17/12).
Saat berita tersebut mulai muncul (11/12), kata SBY, sudah ada upaya diplomasi yang dilakukan menteri luar negeri maupun dubes RI di Kuala Lumpur. "Menurut saya tidak etis, melebihi kepatutannya, dan itu bisa mengganggu hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia," katanya.
Rencananya, SBY akan mengangkat persoalan penghinaan terhadap Habibie tersebut dalam pertemuan konsultasi tahunan Indonesia- Malaysia saat bertemu dengan Perdana Menteri Mohd Najib bin Abdul Razak. SBY siang ini akan bertolak melakukan lawatan ke Malaysia yang dilanjutkan ke India.
"Saya menghargai upaya pemerintah Malaysia, saya ikuti sampai sore tadi yang masih meminta saudara Zainudin katakanlah untuk meminta maaf kepada Pak Habibie," kata SBY.
Seperti diketahui, Zainudin menulis sebuah opini di harian Utusan Malaysia. Dalam tulisan yang dirilis Senin (10/12), Zainudin menyebut Habibie adalah pengkhianat bangsa dan antek imperialis karena telah melepas Timor Timur dari Indonesia pada 1999 silam.
Zainudin menyampaikan hal itu sebagai respon atas pidato akademik Habibie di depan Dewan Pro Canselor Universitas Syah Alam, Selangor pada 6 Desember lalu. Habibie berpidato dalam forum itu atas undangan Anwar Ibrahim yang kini dikenal sebagai tokoh oposisi Malaysia. (fal/dim/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rizal Mallarangeng Tuntut Majalah Tempo
Redaktur : Tim Redaksi