SBY : Belasan Pertemuan Internasional Tunggu Jokowi

Kamis, 11 September 2014 – 22:43 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo. Foto: Dok. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menekankan bahwa pihaknya berniat baik membantu transisi kepemimpinan di pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ini disampaikan Presiden menyusul adanya tudingan bahwa pemerintahannya ikut campur dalam rencana pemerintahan baru.

Presiden menegaskan bahwa pemerintahan saat ini membantu terutama di bidang strategis seperti hubungan internasional karena sejumlah kegiatan dunia akan segera diikuti Jokowi setelah resmi menduduki Istana Negara.

BACA JUGA: Dorong BPK Audit Investigatif Aliran Dana PT Askes dan Jamsostek

"Untuk diketahui bahwa beberapa minggu setelah presiden terpilih mengucapkan sumpahnya, ada 14 pertemuan puncak internasional akan dihadiri presiden kita nanti. Kami bertugas untuk menyiapkan bahan-bahan kegiatan internasional presiden yang akan dilakukan mendatang," kata Presiden di kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (11/9).

Menurut Presiden pada November mendatang Jokowi akan dihujani dengan sejumlah kegiatan internasional. 10-11 November, Jokowi harus mengikuti KTT APEC di Beijing. Lalu 12-13 November KTT Asean di Myanmar, berlanjut KTT Asean PBB, KTT Asean India, KTT Asean Republik Korea, KTT ASEAN Jepang, KTT ASEAN Yiongkok dan KTT Amerika Serikat.

BACA JUGA: Anas Sebut Hukum Bukan Menjalankan Kemarahan

Tak hanya itu, ujarnya, pada saat yang bersamaan di Myanmar juga ada KTT Asean Australia. Di samping itu ada East Asia Summit yang dihadiri 18 negara termasuk Rusia, AS, Tiongkok, India, Korea dan Jepang pada tingkat presiden

"Ini juga harus kita persiapkan bahannya. Kami persiapkan," sambung Presiden.

BACA JUGA: Ini Harta Anas yang Diminta Dirampas oleh Jaksa

Setelah itu, kata Presiden, Jokowi akan mengikuti pertemuan G20 di Brisbane, Australia. Pada 15-16 November 2014, masih ada pertemuan G8 di Turki dan undangan KTT G15 di Srilanka. Disusul pertemuan peringatan Asean di Korea Selatan.

Dari sejumlah pertemuan tersebut, Presiden menyatakan, ada pertemuan yang wajib diikuti Jokowi. Ada juga bersifat optional. Oleh karena itu, tegasnya, Jokowi diminta memutuskan mulai dari saat ini pertemuan mana yang akan dan tidak dihadirinya.

"Pak Sudi Silalahi sudah sampaikan Joko Widodo untuk segera memberitahu dimana beliau akan hadir dan tidak. Ini penting bagi kita untuk menjawab ke negara-negara tuan rumah itu atas kehadiran presiden kita juga untuk penyiapan akomodasi di negara-negara itu. Sekali lagi itu, kami persiapkan.  Andaikata harus diperbaiki, kami persilakan," tandas Presiden. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kembali Bertemu, SBY - Tony Blair Bahas ISIS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler