jpnn.com, LAMPUNG - Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono memberikan waktu selama dua pekan bagi Ridho menentukan pendampingnya.
Beberapa waktu lalu, Sekretaris DPD PD Lampung Fajrun Najah Ahmad mengatakan, setidaknya ada tiga nama kuat yang masuk bursa cawagub Ridho.
BACA JUGA: PPP Pertimbangkan Dukung Arinal di Pilgub Lampung
Mereka adalah Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri, Bupati Lampung Tengah Mustafa, dan Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim. Namun, dua nama terakhir bakal kandas untuk menjadi pendamping Ridho. Tinggal Bachtiar yang berpeluang kembali melanjutkan duet dengan Ridho untuk periode kedua.
Ini karena Mustafa dikabarkan sudah mendapatkan perahu cukup untuk maju sebagai cagub dari tiga parpol. Sedangkan Nunik –sapaan Chusnunia– bakal terhalang karena partainya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sudah resmi mengusung Arinal. Nunik kini masuk bursa cawagub pendamping Arinal.
BACA JUGA: Demokrat Masih Santai Hadapi Pilgub Jatim
Sekretaris Centre of Election and Political Party (CEPP) FISIP Universitas Lampung Darmawan Purba mengatakan, ada tiga indikator dalam memilih cawagub. Pertama, seberapa besar kontribusi bagi formalitas (syarat pencalonan). Artinya, cawagub menyumbang dukungan politik sebagai syarat pencalonan.
Kedua, seberapa besar kontribusi bagi elektabilitas. Ketiga, seberapa besar kontribusi pembiayaan kampanye. Nah siapa kandidat yang pas bagi incumbent? Menurut Darma -sapaan akrabnya- ini yang masih misteri. Bisa jadi salah satu kader Partai Gerindra sebagai partai yang kemungkinan menyokong Ridho.
BACA JUGA: Petinggi PKB dan Arinal Bahas Strategi Pemenangan di Jakarta
”Atau tetap Pak Bachtiar dengan pertimbagan faktor elektabilitas atau ketokohannya. Aspek ketokohannya saya pikir masih ada,” ucapnya.
Sementara, Wakil Direktur Eksekutif DPD PD Lampung Toni Mahasan menyerahkan sepenuhnya kepada Ridho soal cawagub. ”Wewenang sepenuhnya di tangan ketua (Ketua DPD PD Lampung M Ridho Ficardo, Red),” kata Toni yang enggan menyebut siapa saja yang masuk bursa terkini.
Sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah resmi menyatakan dukungannya terhadap Arinal juga belum solid. Itu karena Bachtiar yang kini baru mendapat jabatan wakil ketua umum DPP PAN meminta hak diskresi. Dengan kata lain, kebebasan mengambil keputusan sendiri dalam setiap situasi yang dihadapi.
Bachtiar memang sejak awal berkomitmen mendukung Ridho sebagai calon gubernur. Pilihannya ini jelas berbeda dengan keputusan partai. Karena itulah, dia akan mengajukan hak diskresi kepada Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
’’Kalau saya maju pilgub (sebagai calon wakil gubernur mendampingi Ridho, Red), masak saya ikut rekom (PAN ke Arinal)? Saya minta diskresi seperti di Tulangbawang dahulu,” ucap Bachtiar kepada wartawan sebelum temu kader PAN se-Lampung di Swiss-Belhotel, Kamis (5/10) malam.
Ketika Pemilihan Bupati (Pilbup) Tulangbawang 2017, Bachtiar juga meminta diskresi dengan ketua umum. Sebab, calon bupati Hanan A. Rozak-Heri Wardoyo merupakan sahabatnya. Sedangkan PAN saat itu mengusung pasangan Winarti-Hendriwansyah.
’’Saya tidak ikut kampanye (Winarti-Hendriwansyah). Boleh saya sama ketua umum. Saat itu, ketua umum kampanye di Tulangbawang, saya nganterin beliau saja, saya tidak ikut. Boleh. Ketua umum itu bagus kok,” kata Bachtiar. (dna/c1/whk)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mustafa ââLamarââ Staf Ahli Kapolri Jadi Wakilnya
Redaktur & Reporter : Budi