jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna mengatakan perlakuan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap peserta konvensi tidak berbeda dengan sikap Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terhadap Rhoma Irama dan prilaku Megawati terhadap Prabowo Subianto.
"SBY, Muhaimin dan Megawati, sama-sama berhasil mengingkari janjinya sendiri dengan cara tidak melanjutkan dukungan terhadap sejumlah tokoh yang dijanjikannya jadi calon presiden," kata Muhammad Budyatna, Sabtu (17/5).
BACA JUGA: Rhoma Cabut Dukungan, Cak Imin: PKB Masih Solid
Dijelaskannya, PDI-P dengan Partai Gerindra terkait Perjanjian Batu Tulis yang diteken Megawati dan Prabowo pada 2009. "Salah satu isi perjanjian itu adalah PDI-P akan mendukung Prabowo di Pilpres 2014. Dan itu tidak terjadi," jelasnya.
Namun Budyatna mengatakan kejadian ini merupakan realitas politik. Kata dia, kalau tidak cerdik, akan mudah dibodohi. "Bukan saja peserta konvensi, bakal capres pun ada yang termakan pembodohan," tegas dia.
BACA JUGA: Sebut Substansi RUU Pertanahan Tak Jelas
Prabowo Subianto misalnya lanjut Budyatna, dalam pilkada membesar-besarkan Joko Widodo (Jokowi) hingga menang dan kini jadi Gubernur DKI Jakarta.
"Belum separuh masa jabatan Gubernur DKI di dijalani, Jokowi diusung PDI-P jadi calon presiden dan harus berhadap-hadapan dengan calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto," ungkap Budyatna.
BACA JUGA: Puan: PDIP dan Hanura Punya Satu Tarikan Nafas
Selaku petugas partai, Jokowi, ujar dia menyatakan bersedia melawan Prabowo dalam pilpres 9 Juli mendatang. "Jadi, yah, mereka sering jadi korban omongan mereka sendiri," imbuhnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gabung ke Koalisi PDIP, Hanura Ngaku Tak Minta Apa-apa
Redaktur : Tim Redaksi