SBY Dianggap Bukan Cerminan Prajurit TNI

Dianggap Rakus Karena Mau jadi Ketua Umum PD

Senin, 01 April 2013 – 17:41 WIB
JAKARTA - Mantan Komandan Pusat Polisi Militer (Danpus POM) TNI, Mayor Jenderal (Purn) Syamsu Djalal mengkritik keras sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mau menjadi Ketua Umum Partai Demokrat. Bagi Syamsu, seorang Presiden tak perlu dobel jabatan sebagai ketua umum partai sebab tugas utamanya adalah mengabdi pada rakyat.


"Kenapa rakus begitu, SBY prajurit bukan? Kok rakus. Kan ada orang lain, TB Silalahi atau E E Mangindaan," kata Syamsu, Senin (1/4).

Sebagai mantan prajurit, lanjut Syamsu, SBY harus lebih mementingkan persoalan bangsa. Misalnya soal kondisi keamanan dan penegakan hukum di tanah air yang semakin hari makin tak jelas.


Selain sikap SBY yang lebih mementingkan partai, kata Syamsu, menurut dia, kondisi tersebut tak lepas dari adanya aturan yang melepaskan kepolisian dari ABRI. "Di negara manapun nggak ada polisi di bawah presiden," tambah pria yang kini berprofesi sebagai pengacara ini.


Akibatnya, kerja kepolisian lambat termasuk dalam mengusut kasus penembakan di LP Cebongan, Yogyakarta yang kini jadi perbincangan di masyarakat. Belum lagi kasus penyerangan Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan oleh anggota TNI. 


"Saya ingin membuka mata para petinggi negeri. Akankah hal ini didiamkan? Atau memang sengaja diskenariokan menjadi konsumsi politik untuk kepentingan sekelompok orang," tanya lulusan Akmil tahun 1965 ini. (pra/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gatot Pujo Nugroho Bakal Tercatat di MURI

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler