jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diminta untuk sungguh-sungguh menunjukkan dirinya sebagai seorang negarawan yang berdiri di atas pelbagai golongan menjelang pilpres yang tinggal sehari lagi. Meski SBY seorang ketua umum sebuah partai, dia diminta untuk tetap bersikap netral sebagai seorang pemimpin negara.
“Dia sah-sah saja jika sebuah partai menyatakan dukungan politiknya kepada capres tertentu. Tapi sebagai kepala pemerintahan, dia harus bersikap netral,” kata pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan, Dr Victor Silaen.
BACA JUGA: Pilpres Dongrak Jumlah Orang Stres
Salah satunya dengan tidak secara terang-terangan mengumbar pernyataan kubu capres-cawapres tertentu.
Tak sampai di situ, sebagai kepala pemerintahan, lanjut Victor, SBY juga harus berani menegur aparat keamanan maupun perangkat pemerintahan yang kedapatan tidak bersikap netral.
BACA JUGA: Serukan Jangan Pilih Capres yang Sarankan Terima Serangan Fajar
Selain itu SBY juga harus berani mengeluarkan pernyataan jika ada penyelenggaraan Pilpres yang tidak beres di beberapa tempat. Misalnya yang terjadi Hong Kong, Minggu (6/7) lalu.
"SBY tidak boleh berdiam diri untuk persoalan-persoalan yang terkait Pilpres, sementara untuk capres yang didukung partainya dia mau bicara,” katanya. (mas/jpnn)
BACA JUGA: Waspadai Ancaman Kecurangan Penyelenggara Pilpres
BACA ARTIKEL LAINNYA... Versi Charta Politika, Jokowi-JK Menang Pilpres
Redaktur : Tim Redaksi