JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani, meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) turun langsung ke lapangan mengecek harga kebutuhan pangan pada Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini. Menurut Muzani, jangan sampai SBY hanya mendapat laporan dari para menterinya yang belum tentu sesuai dengan kondisi di lapangan.
"Presiden SBY perlu ke lapangan, cek laporan menteri-menterinya dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Tanya ke rakyat, tukang ojek, tukang sayur, kenapa tempe tahu hilang di pasaran. Apa sebabnya? Harunya seperti itu," ujar Muzani kepada wartawan, Senin (30/7), di Jakarta.
Muzani menengarai para pembantu SBY di kabinet hanya memberikan laporan yang baik-baik saja. Karenanya anak buah Prabowo di Gerindra itu mengingatkan SBY agar tidak mentah-mentah menerima laporan para menterinya tanpa konfirmasi ulang.
"Saya rasa menteri-menterinya lapor Asal Bapak Senang (ABS) saja dan ini harus diingatkan agar presiden tidak mudah terima begitu saja laporan anak buahnya," ungkap anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra itu.
Dijelaskan Muzani, Presiden SBY harus melepaskan sejenak keprotokoleran yang melekat dan banyak-banyak turun ke rakyat. Menurutnya, hal itu mutlak dilakukan untuk mendengar jeritan dan keluhan masyarakat Indonesia.
Dia menegaskan, Presiden SBY bisa saja tanpa protokoler melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lapangan sehingga tahu kondisi riil di masyarakat. "Dari situ juga akan tahu tahu apakah laporan menteri-menterinya benar atau tidak sehingga bisa mengambil keputusan," ungkap Anggota Komisi I DPR itu.
Muzani juga mengungkapkan kekesalannya lantaran setiap Ramadhan dan menjelang Idul Fitri harga kebutuhan pokok melonjak tanpa bisa dikontrol sama sekali. Padahal, kata dia, pemerintah selalu mengklaim stok cukup.
"Pemerintah tidak pernah mengantisipasi masalah kenaikan harga sebagai ritual tahunan, akhirnya rakyat jadi korban. Kesejahteraan rakyat dikorbankan," kata Muzani.(boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hartati Murdaya Ingin Dengar Sadapan KPK
Redaktur : Tim Redaksi