Menurut Effendie dirinya dan tiga anggota DPR RI beberapa waktu lalu ditugasi ke Malaysia bertemu dengan Menteri Hukum dan Perundang-Undangan dan parlemen di negeri tersebut. "Semua pejabat yang ditemui selalu menyarankan agar Presiden RI segera memohonkan keringanan hukuman bagi seratus lebih TKI yang saat ini menjalani hukuman di negara Malaysia," kata Effendie di gedung DPR, Senayan Jakarta, Kamis (1/11).
Menurut politisi PKB itu, hingga Oktober lalu terdapat 162 TKI yang dijatuhi vonis mati. Banyaknya TKI yang divonis mati itu pun menimbulkan persoalan tersendiri bagi pemerintahan Malaysia.
"Setiap ada eksekusi hukuman mati TKI, Kedutaan dan Konsulat Jenderal Malaysia di seluruh Indonesia selalu didemo. Sementara upaya untuk meringankan hukuman tidak pernah dilakukan oleh Indonesia. Padahal praktek seperti itu lumrah terjadi di tingkat hubungan antarnegara," tegas politisi yang akrab disapa dengan nama Gus Choi itu.
Sementara dari sisi Indonesia, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menyelamatkan setiap warga negaranya di manapun berada. "Justru akan menjadi sebuah pelanggaran konstitusi kalau seorang Presiden SBY tidak melakukan upaya penyelamatan nyawa warga negaranya yang kini terancam hukuman mati di Malaysia," tegas Gus Choi.
Menurutnya, SBY mestinya turun langsung menyelamatkan nyawa TKI yang terancam hukuman mati di Malaysia. "Jangan menunggu terlalu lama atau berharap Kemenlu dan KBRI akan mengurus semuanya itu. Karena masalahnya sudah berlangsung belasan tahun dan Kemenlu maupun KBRI di Malaysia memang tidak mengurus para TKI yang bermasalah hukum itu," kata Gus Choi.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Buru Bukti Hambalang, KPK Lakukan Penggeledahan Serentak
Redaktur : Tim Redaksi