JAKARTA--Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Cecep Effendy mengatakan tidak ada yang salah jika SBY bersikap menunggu proses hukum terhadap kader-kadernya yang diduga bermasalah dengan korupsi.
Sikap tersebut menurut Cecep menunjukkan suatu standar biasa dan normatif dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memimpin Partai Demokrat (PD).
“Partai lain juga melakukan alasan normatif dalam menyikapi kadernya diduga bermasalah korupsi. Tidak ada bedanya,” tegas Cecep, menyikapi pernyataan Ketua Dewan Pembina PD SBY yang menunggu proses hukum terhadap kadernya diduga korupsi, di Jakarta, Minggu (5/2).
Dengan bersikap seperti itu lanjutnya, SBY menempatkan PD sebagai partai biasa saja. Masyarakat akan melihat hasilnya bahwa partai baru yang berkuasa tidak membangun budaya politik baru yang berbeda dengan budaya politik selama ini. Ini sangat mengkhawatirkan.
“Masa depan Demokrat sedang dipertaruhkan. Padahal kalau kita melihat budaya politik Asia Timur itu jika terindikasi saja, orangnya sudah mundur, namun budaya Indonesia, yang terindikasi tidak mau mundur dan yang memegang kekuasaan juga tidak punya budaya memundurkan,” imbuhnya.
Kalau SBY menginginkan PD bersih dengan menggunakan standar yang lebih dari parpol lainnya SBY mestinya melakukan pembersihan dari unsur-unsur yang mengotori.
"Dengan begitu beliau menegaskan bahwa PD adalah partai masa depan, partai yang peka dengan isu publik. Tidak harus mengganti tapi cukup meminta mereka mundur terhormat. Ini sebagai langkah menjaga keberlangsungan PD disaat SBY tidak lagi jadi presiden,” tegasnya. (fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Digerogoti dari Dalam
Redaktur : Tim Redaksi