"Bagi saya pernyataan Pak Julian itu sangat mengejutkan. Kalau benar laporan Dipo itu sikap pribadi, saya pun jadi bingung, kok carut-marut begini tata kelola penyelenggaraan pemerintahannya. Ini kan parah, karena para menteri pembantu presiden saling hajar satu sama lain secara terbuka di publik," kata Tjahjo Kumolo di Jakarta, Mingu (18/11).
Wakil rakyat yang juga Sekjen PDI Perjuangan itu menambahkan, salah satu tugas Seskab memang mengkoordinasikan tugas-tugas kementerian. Karenanya jika ada koordinasi atau kebijakan kementerian yang tidak sejalan dengan kebijakan presiden, lanjut Tjahjo, maka Seskab mestinya sudah melapor terlebih dulu ke presiden.
"Yang saya pahami, setiap Seskab ataupun Sesneg melangkah pasti ada koordinasi dan melaporkan masalahnya dengan presiden. Tapi ini kok malah Seskab mendahului kebijakan presiden dan memporak-porandakan jajaran kementerian-kementerian yang harusnya dikoordinasikan dengan baik. Ini kan akhirnya sama saja presiden dipermalukan oleh pembantunya sendiri," ulas Tjahjo.
Tjahjo pun merasa heran dengan langkah Dipo yang dibantah Jubir Kepresidenan. Tjahjo menengarai ada permainan di balik laporan Dipo. Sebab, penegasan Julian bahwa langkah Dipo merupakan sikap pribadi, tentunya juga sudah sesuai arahan Presiden.
"Ada permainan apa sebenarnya di lingkungan pemerintahan ini? Tidak pada tempatnya lagi kalau pembantu presiden cari popularitas sendiri-sendiri," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dipo pada Rabu (14/11) malam lalu datang ke KPK. Mantan Ketua Dewa Mahasiswa UI itu melaporkan dugaan permainan anggaran di tiga kementerian, yakni Kementerian Pertahanan, Kementerian Perdangangan dan Kementerian Pertanian.
Namun Istana menegaskan laporan Dipo itu tak ada kaitannya dengan Presiden SBY. Jubir Kepresidenan Julian Aldrin Pasha menyebut laporan Dipo sebagai langkah pribadi.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Petisi Bersama Tolak RUU Kamnas
Redaktur : Tim Redaksi