JAKARTA - Aktivis Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI), Juan Forty Silalahi yang tengah menyiapkan aksi bagi-bagi sembako MKRI di Jalan Diponegoro, depan gedung YLBHI Jakarta Pusat menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mulai panik dengan isu kudeta.
"Tanyakan ke RS jiwa Sumber Waras. Maksudnya Presiden mengatakan kudeta itu seperti apa," kata Juan menjawab pertanyaan wartawan terkait kemungkinan terjadi kudeta oleh MKRI, Senin (25/3).
Juan menilai SBY telah memutar balik isu yang berkembang soal kudeta. Karena yang namanya rakyat sipil tidak akan mungkin mengkudeta Panglima Tertinggi TNI.
"Logikanya jangan dibalik dong. Dia Panglima tertinggi dari angkatan laut, udara, darat dan lain-lain. Notabene masyarakat sipil gak punya senjata terus ketakutan mereka diumbar ke siapa? Ini kan artinya dia (SBY) mengalami "Sakit Jiwa"," kata Juan.
Sebagai warga sipil, lanjut Juan, MKRI hanya mempunyaia hak menyatakan pendapat, beroganisasi dan kalaupun kita tidak menyukai sistem yang dibangun pemerintah SBY, maka hak rakyat itu dilindungi konstitusi.
"Jadi jangan coba meneror masyarakat dengan opini yang seolah kita melakukan hal-hal di luar batas kewajaran yang di luar konstitusi. Itu bentuk kepanikan SBY untuk menghadapi tuntutan rakyat," pungkas Juan Forty.(Fat/jpnn)
"Tanyakan ke RS jiwa Sumber Waras. Maksudnya Presiden mengatakan kudeta itu seperti apa," kata Juan menjawab pertanyaan wartawan terkait kemungkinan terjadi kudeta oleh MKRI, Senin (25/3).
Juan menilai SBY telah memutar balik isu yang berkembang soal kudeta. Karena yang namanya rakyat sipil tidak akan mungkin mengkudeta Panglima Tertinggi TNI.
"Logikanya jangan dibalik dong. Dia Panglima tertinggi dari angkatan laut, udara, darat dan lain-lain. Notabene masyarakat sipil gak punya senjata terus ketakutan mereka diumbar ke siapa? Ini kan artinya dia (SBY) mengalami "Sakit Jiwa"," kata Juan.
Sebagai warga sipil, lanjut Juan, MKRI hanya mempunyaia hak menyatakan pendapat, beroganisasi dan kalaupun kita tidak menyukai sistem yang dibangun pemerintah SBY, maka hak rakyat itu dilindungi konstitusi.
"Jadi jangan coba meneror masyarakat dengan opini yang seolah kita melakukan hal-hal di luar batas kewajaran yang di luar konstitusi. Itu bentuk kepanikan SBY untuk menghadapi tuntutan rakyat," pungkas Juan Forty.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelompok NTT Bukan Penguasa Dunia Malam Jogja
Redaktur : Tim Redaksi