SBY Ditantang Berani Sebut Nama Partai Terkorup

Asal Data Korupsi Kader Parpol Patut Dipertanyakan

Minggu, 17 Juni 2012 – 11:01 WIB

JAKARTA - Pidato Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) bahwa ada partai yang jauh lebih korup daripada PD terus menggulirkan polemik. Yang menjadi pertanyaan adalah asal data yang digunakan SBY sehingga bisa menyebut partai lain lebih korup daripada PD.

Ketua DPP PDI Perjuangan, TB Hasanuddin, menilai pidato SBY di depan para pendiri dan deklarator PD yang menyebut ada partai lain yang lebih korup lengkap dengan persentasenya,  sebenarnya merupakan proses pembelajaran yang baik agar rakyat bisa membedakan partai yang kotor dan yang bersih. Namun menurut Hasanuddin, tanpa penjelasan yang rinci maka pidato  SBY itu patut dipertanyakan.

"Pada tataran arus bawah, data yang disampaikan SBY telah menimbulkan saling ejek dan saling curiga. Untuk itu SBY harus menjelaskan kepada publik rincian data itu darimana didapat," kata Hasanuddin di Jakarta, Minggu (17/6).

Politisi PDI Perjuangan yang kini duduk sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR itu menambahkan,  jika SBY menyodorkan persentase tingkat korupsi politisi di parpol lain maka yang menjadi pertanyaan adalah cara menghitungnya. Selain itu, kata Hasanuddin, SBY semestinya berani menyebut nama partai lain yang dimaksud dalam pidatonya.

"Kalau tidak dijelaskan dengan rinci kepada publik, maka SBY  sebagai kepala negara dapat dianggap sebagai orang yang telah mendapat data yang salah dan telah menyebarkan kabar bohong dengan mengumbar fitnah untuk mengadu domba rakyat," ucapnya.

Hasanuddin yang pernah menjadi Sekretaris Militer era Presiden Megawati itu juga mengatakan, meski SBY berbicara sebagai Ketua Wanbin PD namun posisi sebagai presiden tetap tak bisa dilepaskan. Karenanya, kata Hasanuddin, DPR semestinya segera meminta klarifikasi kepada SBY. "Agar masalah ini dapat dijelaskan kepada publik dengan baik," pungkasnya.

Seperti diketahui SBY pada Silaturahmi Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat di Jakarta, Rabu (13/6) lalu menyatakan, dalam perkara korupsi kader PD di tingkat DPR hanya sekitar 3,9 persen yang terlibat. Menurut SBY, masih banyak partai politik yang kasus korupsinya jauh di atas PD. Ia mencontohkan kasus korupsi di jajaran DPRD Provinsi periode 2004-2012.

"Korupsi yang dilakukan Demokrat adalah 3,9 persen, atau peringkat kelima. Di atas ada empat partai lain yang persentasenya lebih besar," katanya.

Sementara tingkat DPRD Kabupaten yang terjerat korupsi, hanya 11,5 persen saja yang berasal dari kader Demokrat. SBY juga menyebutkan data kader partai politik yang terlibat korupsi dari tingkat menteri, gubernur, bupati/walikota.

Kata dia, Demokrat hanya menempati 8,6 persen, sementara ada partai politik yang memiliki persentase 33 persen. "Itulah faktanya dan itulah kenyataannya. Apakah partai kita korup dan partai lain dianggap dianggap partai bersih? Tidak sulit menjawabnya," katanya.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daftar ke Partai Lain, Kader PG tak Langsung Dipecat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler