SBY Dituding Serakah, Kader Demokrat Gerah

Selasa, 02 April 2013 – 21:01 WIB
JAKARTA  - Tudingan yang dilontarkan bekas Komandan Pusat Polimi Militer (Danpuspom), Mayjen (Purn) Syamsu Djalal bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) serakah karena merangkap jabatan di partai dan pemerintahan, membuat kader Partai Demokrat (PD) gerah. Sebab, tudingan itu dianggap tendensius dan tidak beretika.

Ketua DPP Partai Demokrat, Didik Mukrianto menyatakan bahwa tudingan yang dilontarkan Syamsu itu sudah terlalu berlebihan. "Tidak usah mengada-ada menyebut fokus SBY sebagai kepala negara dan pemerintahan terganggu karena ditetapkan menjadi Ketua Umum PD," kata Didik di Jakarta, Selasa (2/4).

Menurutnya, SBY dengan sikap terbuka menerima penetapan sebagai Ketua Umum PD sebagaimana aspirasi kader. Namun, kata Didik, teknis operasional partai justru diserahkan SBY ke Ketua Harian, Wakil Ketua Majelis Tinggi dan Wakil Ketua Dewan Pembina.

Didik pun mengingatkan bahwa keputusan SBY bersedia ditetapkan sebagai Ketua Umum PD dalam rangka penyelamatan partai pemenang Pemilu 2009 yang terus terperosok elaktabilitasnya itu. "Ini adalah proses yang terhormat, karena harapan seluruh kader dan masyrakat yang telah memberikan kepercayaan kepada PD agar tetap dijaga dan diperjuangkan sebagai bentuk pengejawantahan sistem demokrasi Pancasila," tegasnya.

Didik menegaskan, konsentrasi SBY sebagai presiden juga tak terganggu dengan urusan di PD. Ia mencontohkan respon SBY dalam sejumlah kasus kekerasan yang menyita perhatian publik. "Sebaiknya para elit bersikap jujur dan terbuka sebagaimana telah diteladankan oleh SBY dalam mengurus negeri ini," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, Syamdu menyatakan bahwa SBY terlalu serakah dengan jabatan. Bagi Syamsu, seorang presiden tak perlu dobel jabatan sebagai ketua umum partai sebab tugas utamanya adalah mengabdi pada rakyat.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem Tak Persoalkan Syarat Kuota Perempuan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler