SBY: Gejolak Ekonomi Dunia Pengaruhi Indonesia

Jumat, 23 September 2011 – 16:19 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan perkembangan situasi perekonomian global berdampak langsung pada perekonomian IndonesiaBeberapa asumsi moneter diperkirakan terpengaruh bahkan disebut berada dalam situasi yang tidak wajar.

Penguatan ekonomi dalam negeri ini menjadi tema utama dalam rapat kabinet terbatas yang dipimpin Presiden SBY, Jumat (23/9)

BACA JUGA: Tol Trans Jawa Molor Lagi

Hadir Wapres Boediono, Gubernur BI dan jajaran Kementrian Ekonomi
SBY mengatakan kondisi yang sama pernah terjadi sekitar tiga tahun lalu, namun berhasil diantisipasi.

"Saat ini berbeda dibanding tiga tahun lalu

BACA JUGA: RI Hentikan Ekspor Gas ke Singapura

Dulu situasi karena Bank-Bank tertentu
Saat ini yang bermasalah adalah negara

BACA JUGA: RI Negosiasi Ulang Seluruh Kontrak Tambang

Beberapa negara di AS sendiri ekonomi juga ada implikasi politiknya," kata SBY.

Karena itu SBY menginstruksikan seluruh jajarannya untuk mendalami krisis perekonomian global kali iniKarena bisa saja berdampak lebih besar dari tiga tahun laluSBY pun optimis bila kompak maka ancaman krisis bisa dilalui dengan mulus.

‘Kita tahu tiga hari ini saja terjadi gejolak yang mengoreksi banyak hal, mengoreksi pasar modal, nilai tukar termasuk yang ada di negeri kita iniKarena itu pastikan lakukan langkah tepat dan tidak terlambat," tegas SBY.

SBY memberikan kesempatan pada Gubernur BI memaparkan kebijakan moneter saat menghadapi krisisSelain itu kepada Kemenko Ekonomi dan Kemenkeu diminta melaporkan kebijakan yang bisa dilakukan pemerintah dalam domain fiskal dan non fiskal.

"Meskipun besok hari libur kita tetap akan bekerja untuk memastikan semuanya berjalan baikTidak perlu ada kepanikan dan kecemasan yang berlebihanInsyaallah kalau sistem berjalan, kita akan memiliki inisiatif untuk berbuat yang lebih baik lagi," kata SBY.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pabrik BB Malaysia Beroperasi Sejak Juli


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler