SBY Harap Suhu Politik Mereda Pascapilpres

Minta Rakyat Doakan Palestina

Kamis, 17 Juli 2014 – 06:16 WIB

jpnn.com - JAKARTA -  Menjelang pengumuman hasil perhitungan resmi atau real count Komisi Pemilihan Umum (KPU), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menyatakan harapannya agar suhu politik yang saat ini tengah memanas, bisa mereda. Hal tersebut diungkapkan dalam pidato peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, kemarin (16/7).

"Melalui momentum peringatan Nuzulul Qur'an,  kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan insya Allah menjadi penyejuk bagi suhu politik yang belakangan cenderung menghangat di negeri kita. Melalui peringatan Nuzulul Qur'an ini pula, mudah-mudahan bangsa kita tetap, dan bahkan makin rukun dan bersatu," jelas SBY.

BACA JUGA: FHI Sarankan Honorer K2 Geruduk BKD

SBY menguraikan, Al- Quran memberikan tuntunan kepada umat manusia untuk hidup rukun dan damai. Karena itu, dia berharap masyarakat Indonesia mengamalkan ajaran Al-Quran itu, sehingga tidak terpecah belah dalam suasana politik yang masih hangat saat ini. Dia menekankan bahwa rakyat Indonesia harus kembali bersatu, sekalipun memilih pilihan politik yang berbeda.

"Dalam kehidupan politik pasca Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, kita berkewajiban untuk merajut kembali ikatan kita sebagai sebuah bangsa yang bersatu, yang beberapa saat yang lalu pernah terganggu. Kita diwajibkan untuk kembali menguatkan ikatan yang kokoh dan menjalin kembali hubungan yang harmonis di antara kelompok yang berbeda pilihan," tegasnya.

BACA JUGA: Tahapan Pengangkatan Honorer K2 Gagal Tes Dimulai

Presiden RI keenam itu juga menghimbau kepada masyarakat agar menghentikan segala bentuk permusuhan. Dia menyarankan agar publik tidak mudah berburuk sangka dan menyebarkan fitnah, tanpa mengklarifikasi suatu hal terlebih dahulu. Opini-opini publik yang negatif tersebut mampu memecah belah persatuan.

"Kita harus hentikan permusuhan di antara kita, serta sekaligus menjauhkan diri dari fitnah dan sikap berburuk sangka kepada sesama anak bangsa. Kita mengetahui, Al-Quran mengajarkan umat manusia agar menjauhi sifat berburuk sangka dan menggunjingkan hal-hal yang dapat merusak persatuan dan persaudaraan. Jangan sampai persatuan dan persaudaraan kita menjadi terganggu oleh berita-berita dan opini yang tidak benar dan menyesatkan," tuturnya.

BACA JUGA: Tim Capres Adu Real Count

Di samping soal pilpres, dalam kesempatan tersebut SBY juga kembali menyinggung soal Palestina. Dia menuturkan, di tengah bulan suci Ramadhan, Palestina justru menghadapi cobaan berat. Serangan Israel di jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 200 jiwa dari pihak sipil Palestina, harus menjadi perhatian internasional, termasuk Indonesia.

"Sebagai sebuah bangsa dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kita tidak bisa mem-biarkan berlanjutnya penderitaan dari saudara-saudara kita di Palestina," ujar SBY.

SBY melanjutkan, sudah sejak lama Palestina menjadi kepentingan pokok dalam politik luar negeri Indonesia. Dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina juga cukup gencar. Karena itu, Indonesia mengecam keras aksi militer Israel yang tidak proporsional tersebut. Selain itu, Indonesia juga menempuh langkah-langkah diplomasi di berbagai forum internasional, termasuk PBB.

"Dalam forum PBB, negara kita telah menggalang kerjasama dengan berbagai negara sehingga terselenggara Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB pada tanggal 12 Juli 2014 lalu. Sidang Darurat itu telah meng-hasilkan keputusan mendesak kedua pihak yang bertikai, untuk mencapai genjatan senjata," jelasnya.

SBY pun mengaku telah mendengar bahwa pemerintah Mesir pun telah mengusulkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Tidak hanya itu, dia juga menyatakan pihaknya baru saja berbicara dengan Sekjen PBB Ban Ki Moon terkait persoalan Palestina tersebut.

"Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa juga sedang mencari waktu untuk saya bisa berbicara dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Saya sungguh ingin para pemimpin dunia memiliki semangat dan komitmen yang sama untuk segera mengakhiri aksi kekerasan di Palestina, sehingga perundingan damai bagi kemerdekaan bangsa Palestina dapat dilanjutkan," tegasnya.

Karena itu, SBY kembali mengajak rakyat Indonesia agar mendoakan Palestina yang tengah berjuang menghadapi agresi militer yang dilancarkan Israel. Dia juga meminta kepada rakyat agar menaruh kepedulian besar terhadap warga Palestina.

"Marilah kita tingkatkan solidaritas bangsa kita untuk membantu perjuangan rakyat Palestina, mengurangi beban penderitaannya, dan membantu dengan segenap kemampuan kita," katanya.  (Ken)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Rekapitulasi, Prajurit Dilarang Bawa Amunisi Tajam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler