SBY Harus Ultimatum Kapolri, Tangkap atau Dicopot!

Kamis, 21 Juli 2011 – 18:40 WIB
JAKARTA- Direktur Lembaga Survey Indonesia, Muhammad Qadari mengatakan seharusnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan ultimatum kepada Kapolri, Jenderal (Pol) Timur PradopoHal itu sebagai tindakan tegas terhadap kepolisian yang tidak bisa mendeteksi tersangka suap proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games sementara sejumlah media televisi bisa melakukan wawancara secara live by phone  dengan M Nazaruddin.

"Saya kira presiden sudah harus bisa memberi tenggat ultimatum kepada Kapolri untuk menangkap, misalnya dua bulan atau sebulan

BACA JUGA: Greenpeace Bantah jadi Pembawa Kepentingan Asing

Kalau tidak, maka Kapolri bisa diganti," kata Qadari, saat diskusi bertajuk 'Ada apa di balik Dengan Serangan Nazarudin?' di Press Room DPR RI, Kamis (21/7).

Dia menegaskan, selama Nazarudin belum ditangkap, maka permasalahan di Partai Demokrat tidak akan selesai.

"Daya rusak dari kasus Nazar itu sifatnya hulu ke hilir
Kalo hilirnya adalah kekuatan daya dukung masyarakat terhadap Partai Demokrat

BACA JUGA: Mahfud: Lapor Polisi Saja Pakai Nanya Dulu

Di hulunya adalah soliditas Partai Demokrat,  baik organisasi maupun personalia," kata Qadari.

Dia menegaskan, jika cepat Nazar ditangkap, maka proses hukumnya juga akan semakin cepat
"Makin cepat ada proses hukum, maka makin cepat pula Partai Demokrat akan berbenah," ujarnya

BACA JUGA: Sambut Ramadhan, SBY Keluarkan Tiga Instruksi

(boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasek: Nazarudin Live, Tamparan untuk Penegak Hukum


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler