JAKARTA--Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono meminta pemerintah daerah mencegah konflik sosial dan agama yang terjadi di wilayahnya masing-masing.
Ini disampaikan menyusul terjadinya aksi pengrusakan rumah ibadah Ahmadiyah di Kampung Wanasigra, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Saya sebetulnya berharap semua pihak utamanya jajaran pemda dimana benturan atau kekerasan sosial itu terjadi, mengambil tanggung jawab penuh untuk mengatasinya, sampai tuntas. Tentu pemerintah pusat juga tidak bisa tinggal diam memberikan bantuan, sama sampai tuntas," ujar Presiden di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/5).
Presiden menegaskan aparat dan pemerintah jangan sampai terlambat menangani konflik sosial dan agama yang terjadi di daerah. Apalagi jika sampai melakukan pembiaran.
Menurutnya, ketidaknyamanan konflik akan mempengaruhi berbagai bidang kehidupan masyarakat. Ia meminta pemda dan aparat tidak hanya melakukan pertemuan antarpihak yang tengah dalam kondisi konflik. Tetapi juga mengikuti dan mengawasi hingga konflik dapat diselesaikan.
"Puluhan kali saya katakan jangan terlambat, jangan ada kesan pembiaran, semua bertanggung jawab sampai selesai," tandas Presiden. (flo/jpnn)
Ini disampaikan menyusul terjadinya aksi pengrusakan rumah ibadah Ahmadiyah di Kampung Wanasigra, Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Saya sebetulnya berharap semua pihak utamanya jajaran pemda dimana benturan atau kekerasan sosial itu terjadi, mengambil tanggung jawab penuh untuk mengatasinya, sampai tuntas. Tentu pemerintah pusat juga tidak bisa tinggal diam memberikan bantuan, sama sampai tuntas," ujar Presiden di kompleks Istana Negara, Jakarta, Selasa (7/5).
Presiden menegaskan aparat dan pemerintah jangan sampai terlambat menangani konflik sosial dan agama yang terjadi di daerah. Apalagi jika sampai melakukan pembiaran.
Menurutnya, ketidaknyamanan konflik akan mempengaruhi berbagai bidang kehidupan masyarakat. Ia meminta pemda dan aparat tidak hanya melakukan pertemuan antarpihak yang tengah dalam kondisi konflik. Tetapi juga mengikuti dan mengawasi hingga konflik dapat diselesaikan.
"Puluhan kali saya katakan jangan terlambat, jangan ada kesan pembiaran, semua bertanggung jawab sampai selesai," tandas Presiden. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bacaleg Ganda Gerindra Berurusan dengan Dewan Etik
Redaktur : Tim Redaksi