JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berharap gegap-gempita kampanye partai politik tidak sekedar hura-hura belaka. Menurutnya, bukan saatnya lagi kampanye untuk menyebar vivi dan misi dengan dengan menyajikan pertunjukan dangdut .
"Digantilah dengan kampanye seribu dua ribu orang di ruangan tertutup. Yang penting media massa mau siarkan. Yang penting rakyat mendengar. Daripada ratusan ribu malah tidak dengar, malah minta air dan dangdut. Bukan dilarang, barang kali dibatasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)," ujar Presiden SBY di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (15/1).
Selain itu SBY juga menyinggung soal debat antar-capres dan cawapres. Ia menyarankan agar acara debat tersebut dibuat dalam bentuk yang lebih terarah, fokus dan relevan dengan tugas presiden dan wakil presiden.
Ia pun meminta KPU mensosialisasikan acara debat capres agar ditonton dan disimak oleh publik secara menyeluruh. Dalam hal ini, Presiden mencontohkan acara debat dua kandidat presiden Amerika Serikat waktu itu, Mitt Romney dan Barack Obama.
"Setelah menyimak, rakyat diajak mendengarkan bukan visi yang umum, tapi menyangkut soal solusi dan apa yang akan dilakukan jika terpilih nanti. Pertanyaannya juga harus rinci, misalnya seputar ekonomi, korupsi, pendidikan sampai toleransi," sambungnya.
Presiden menyebut akan ada banyak nama yang berlaga di Pilpres nanti. Meski demikian, sambungnya, pihaknya akan memberikan dukungan bagi siapapun yang terpilih menjadi Presiden 2014 nanti.
"Kita harus beri dukungan ketika yang bersangkutan mulai menjalankan roda kepemimpinan. Karena akan sangat berat, apalagi kalau ada pihak menganggu atau ingin menjatuhkan," pungkasnya.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Minta KPK Periksa 10 Anggota DPRD di Riau
Redaktur : Tim Redaksi