JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono hari ini mengumpulkan sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional dalam pertemuan di kantornya kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (15/3). Pertemuan ini dianggap Presiden sebagai bentuk silahturahmi dan bukan sebagai pertemuan gelap untuk menggalang dukungan.
"Saya ditanya, pertemuan ini bisa diliput pers, jawaban saya, ini bukan pertemuan gelap oleh karena itu pers bisa meliput. Ada siswa, mahasiswa, guru, mahaguru. Nah, ini sudah maha wartawan jadi tentu tidak ada yang tidak transparan, tidak ada yang aneh dari pertemuan ini," ujar Presiden dalam sambutan pembuka di pertemuan itu.
Presiden dalam pidatonya juga mengucapkan terimakasih pada media massa yang sering melayangkan kritik padanya. Ia menyatakan para pemimpin redaksi berkontribusi pada semua ranah kehidupan bernegara termasuk melakukan kontrol sosial mewadahi aspirasi rakyat dan ikut mencerdaskan bangsa. Ia berharap pers ikut menghadirkan etika dan nilai-nilai demokrasi yang baik.
"Saya kepikiran mengapa tidak kita tidak bikin secara berkala agar komunikasi lebih baik di antara saya , wapres dan semua pemimpin media massa," paparnya.
Ia berharap pers bersama pemerintah berkomitmen bersama memperbaiki demokrasi dan kesejahteraan masyarakat.
"Saya kira dengan komitmen,visi misi yang sama begitulah yang diperlukan tidak lain bahasa saya, sharing and caring, share akan urusan negara pemerintah rakyat," pungkasnya. (flo/jpnn)
"Saya ditanya, pertemuan ini bisa diliput pers, jawaban saya, ini bukan pertemuan gelap oleh karena itu pers bisa meliput. Ada siswa, mahasiswa, guru, mahaguru. Nah, ini sudah maha wartawan jadi tentu tidak ada yang tidak transparan, tidak ada yang aneh dari pertemuan ini," ujar Presiden dalam sambutan pembuka di pertemuan itu.
Presiden dalam pidatonya juga mengucapkan terimakasih pada media massa yang sering melayangkan kritik padanya. Ia menyatakan para pemimpin redaksi berkontribusi pada semua ranah kehidupan bernegara termasuk melakukan kontrol sosial mewadahi aspirasi rakyat dan ikut mencerdaskan bangsa. Ia berharap pers ikut menghadirkan etika dan nilai-nilai demokrasi yang baik.
"Saya kepikiran mengapa tidak kita tidak bikin secara berkala agar komunikasi lebih baik di antara saya , wapres dan semua pemimpin media massa," paparnya.
Ia berharap pers bersama pemerintah berkomitmen bersama memperbaiki demokrasi dan kesejahteraan masyarakat.
"Saya kira dengan komitmen,visi misi yang sama begitulah yang diperlukan tidak lain bahasa saya, sharing and caring, share akan urusan negara pemerintah rakyat," pungkasnya. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tamsil Linrung Digarap KPK Lagi
Redaktur : Tim Redaksi