JAKARTA - Para aktivis yang tergabung dalam Koalisi Freedom of Information Network Indonesia (FIONI) menyayangkan sikap lambannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. FIONI menilai kinerja Ketua Umum Partai Demkrat itu terkesan lambat menyikapi habisnya masa tugas Komisioner Komisi Informasi Pusat (KIP).
"Satu hal yang jadi keprihatinan kami, proses ini menunjukkan kinerja Kepresidennya SBY lamban. Presiden tidak punya prioritas meski seleksi calon komisoner KIP ini sudah masuk daftar," kata Iskandar, aktivis FIONI usai menyegel kantor KIP di Jakarta Pusat, Rabu (5/6).
Bahkan dia menyatakan kelalaian Presiden SBY ini telah mengancam hak masyarakat untuk mendapatkan keterbukaan informasi. Karena dengan demisionernya komisioner KIP, maka mereka tidak bisa lagi mengambil keputusan sengketa dalam sidang ajudikasi di KIP.
"Kelalaian Presiden SBY melakukan seleksi merupakan ancaman serius bagi masyarakat untuk mendapat informasi publik. Ini preseden yang sangat buruk ketika Indonesia menjadi leader open goverment initiative di dunia," tegasnya.
Pada kesempatan itupula, aktivis FIONI lainnya, Aryanto Nugroho mengatakan masa transisi komisioner KIP sudah berada dalam masa darurat yang harus segera diprioritaskan Presiden.
"KIP ini merupakan tim inti dari keterbukan informasi publik tapi diabaikan. SBY justru lebih suka jalan-jalan ke luar negeri untuk berburu hadiah," sindirnya. (fat/jpnn)
"Satu hal yang jadi keprihatinan kami, proses ini menunjukkan kinerja Kepresidennya SBY lamban. Presiden tidak punya prioritas meski seleksi calon komisoner KIP ini sudah masuk daftar," kata Iskandar, aktivis FIONI usai menyegel kantor KIP di Jakarta Pusat, Rabu (5/6).
Bahkan dia menyatakan kelalaian Presiden SBY ini telah mengancam hak masyarakat untuk mendapatkan keterbukaan informasi. Karena dengan demisionernya komisioner KIP, maka mereka tidak bisa lagi mengambil keputusan sengketa dalam sidang ajudikasi di KIP.
"Kelalaian Presiden SBY melakukan seleksi merupakan ancaman serius bagi masyarakat untuk mendapat informasi publik. Ini preseden yang sangat buruk ketika Indonesia menjadi leader open goverment initiative di dunia," tegasnya.
Pada kesempatan itupula, aktivis FIONI lainnya, Aryanto Nugroho mengatakan masa transisi komisioner KIP sudah berada dalam masa darurat yang harus segera diprioritaskan Presiden.
"KIP ini merupakan tim inti dari keterbukan informasi publik tapi diabaikan. SBY justru lebih suka jalan-jalan ke luar negeri untuk berburu hadiah," sindirnya. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKS Walk Out dari Rapat Timwas Century
Redaktur : Tim Redaksi