JAKARTA - Upaya membangun citra positif Indonesia dan berkomunikasi dengan dunia internasional terus dilakukan pemerintah. Salah satunya dengan menerbitkan jurnal ilmiah yang berisi tentang berbagai kebijakan (policy) dan pemikiran Indonesia.
Selasa (17/7), jurnal bernama Strategic Review itu secara resmi diluncurkan di Hotel Shangri-La oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelumnya, sudah ada lima edisi yang diterbitkan oleh jurnal yang dikomandoi mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda itu.
SBY berharap, penerbitan jurnal tersebut bisa menjadi pintu untuk berkomunikasi dengan dunia internasional dengan membawa pemikiran-pemikiran dari dalam negeri. "Saya mengimbau dan mengharap banyak pemikir dan intelektual labih banyak menulis dalam jurnal nasional dan internasional," katanya.
Selain peluncuran jurnal, SBY juga membuka Forum Strategic Review yang diadakan untuk kali pertama. Tiga tok tokoh yang pernah menjadi orang berpengaruh di negerinya masing-masing hadir sebagai panelis dalam kegiatan tersebut.
Mereka adalah mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra, mantan Presiden Timor Leste Ramos Horta, dan mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.
Dalam sambutannya, SBY membagi pengalamannya, khususnya yang berkaitan dengan rekonsiliasi dan penanganan konflik. Dia meyakini, setiap konflik dapat diselesaikan melalui jalan politik damai. Selain itu, keputusan dan analisa politik yang tepat juga bisa mecegah meluasnya konflik.
"Setiap konflik memiliki karakteristik. Memahami konflik merupakan cara menyelesaikan masalahnya," ujar SBY. Nah, dalam proses penyelesaian konflik tersebut, lanjut dia, pemimpin memegang peranan yang kuat. "Fungsinya mengendalikan dan mendorong proses politik yang biasanya sulit dibangun," sambungnya.
Menurutnya, proses penyelesaian konflik terkadang panjang dan tidak mudah menjadi tantangan tersendiri bagi seorang pemimpin. "Bila konflik belum dapat diatasi maka lakukanlah langkah agar konflik tidak meluas dan mengalami eskalasi sambil mencari peluang penyelesaian," katanya. (fal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Siap Telusuri Kejanggalan Proyek Pupuk Kementan
Redaktur : Tim Redaksi