SBY Masih Ungguli Capres Lain

Senin, 01 Desember 2008 – 03:13 WIB
PILIH BUPATI : Presiden SBY dan Ibu Ani, memberikan hak pilihnya pada Pilkada Bupati Bogor Minggu(30/11) pagi di TPS 3 RT 01 RW 02, Desa Tugu Selatan, Kampung Gunung Mas, Kec.Cisaura, Kabupaten Bogor. Hasil survey terakhir yang dilakukan CIRUS menunjukkan jika Pilpres digelar hari ini maka SBY masih unggul dibanding capres-capres lain. Foto : Rumgapres
JAKARTA - Bila pemilihan presiden digelar saat ini, SBY sangat mungkin menangDalam sejumlah survei, incumbent masih menempati popularitas teratas dan tingkat keterpilihan tertinggi

BACA JUGA: Besok Vonis, Mahfud Kirim SMS ke Khofifah dan Syaifullah

Survei terbaru yang digelar CIRUS Surveyors Group juga menunjukkan tingkat keterpilihan SBY masih unggul
Survei yang dimotori dosen senior ilmu politik UI Andrinof Chaniago itu juga melakukan survei dengan model head to head incumbent dengan capres lain

BACA JUGA: Wajibkan NPWP, KPU Salahi UU Pemilu

Hasilnya, SBY juga masih lebih banyak dipilih


Bahkan, Megawati yang dianggap paling berpeluang menjadi rival terberat SBY pun masih tertinggal jauh

BACA JUGA: Belum Saatnya Mendikotomi SBY-JK

Perbandingannya, SBY berpotensi mendapat 66,94 persen dan Megawati 31,33 persen dalam konteks head to head''Untuk kandidat presiden, SBY memang tetap diunggulkan,'' kata Research Manager CIRUS Surveyors Group, Hasan Nasbi Adalam paparan hasil survei politik nasional dan prospek calon pemimpin muda di Hotel Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Minggu (30/11).

Dengan Prabowo Subianto (33,86 persen), SBY unggul 63,51 persenDengan Wiranto (24,24 persen), SBY mendapat 63,51 persenBegitu juga dengan Sri Sultan HB X (28,57 persen), SBY masih leading dengan 68,84 persen.

SBY juga mengalahkan Hidayat Nurwahid (23,34 persen) dengan angka 74,03 persenSoetrisno Bachir yang aktif beriklan tertinggal jauhSBY mendapat 77,88 persen, sedangkan potensi suara SB hanya 19,22 persen.

Hasan menambahkan, Partai Demokrat memiliki peluang mencalonkan SBY tanpa harus terikat koalisi dengan parpol besar lain, seperti Partai GolkarDia merujuk pada hasil survei CIRUS bahwa tingkat keterpilihan Partai Demokrat sudah mencapai 17,3 persen, mengungguli PDIP (15,03 persen) dan Partai Golkar (14,57 persen).

''Tantangannya, bisakah Partai Demokrat mempertahankannya sampai Pemilu Legislatif 9 April 2009,'' tegas HasanMenurut dia, penetapan Aulia Pohan -besan SBY- sebagai tersangka kasus aliran dana BI ikut mendongkrak kepercayaan publik terhadap Partai Demokrat dan SBYBegitu juga manajemen isu pemerintahan SBY sebelum merealisasikan penurunan harga BBM per 1 Desember hari ini.

Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) pimpinan Syaiful Mujani juga menemukan tingkat keterpilihan Partai Demokrat per November 2008 16,8 persen kembali, mengungguli Partai Golkar (15,9 persen) dan PDIP (14,2 persen).

Survei CIRUS Surveyors Group dilakukan pada 3-10 November 2008 dengan melibatkan 2.600 responden di seluruh provinsi di IndonesiaTingkat kepercayaan (significant level) survei ini adalah 95 persen dengan toleransi kesalahan (margin of error) plus minus 1,9 persen.

Direktur Eksekutif CIRUS Surveyors Group Andrinof AChaniago menuturkan, Partai Golkar memang tengah mengalami penurunan nilai tawar di hadapan Partai Demokrat dan SBY dalam menyongsong Pilpres 2009Namun, partai berlambang beringin itu masih masuk kelompok tiga besar.

Meski begitu, lanjut Andrinof, bila ditinggal Partai Demokrat dan SBY, Partai Golkar sebenarnya masih memiliki modal untuk membangun koalisi mengajukan capres sendiriHanya, permasalahannya adalah Partai Golkar tidak punya figur yang cukup layak untuk diajukan menjadi capres.

''Menarik JK untuk maju menjadi calon RI 1 sama dengan bunuh diriPotensi kalahnya sangat besarGolkar bisa-bisa akan kehilangan semuanya, termasuk rasa malu bila tetap ingin mendapatkan jatah kursi menteri di kabinet,'' beber dosen FISIP Universitas Indonesia itu.

Karena itu, tegas dia, JK hanya punya dua pilihanPertama, tetap bersama SBYAtau kedua, bersiap-siap menjadi negarawan yang tidak menduduki jabatan formal di pemerintahan atau di lembaga negara''Memilih jalan di luar itu akan berisiko menurunkan derajatnya dalam catatan sejarah bangsa,'' cetusnya.

Menurut Andrinof, realitas itu menjadi tantangan bagi SBY dan JK untuk menunjukkan nilai-nilai kepemimpinan nasional yang baikSetidak-tidaknya, ujar Andrinof, kalau SBY mau, keunggulan dirinya dan Partai Demokrat saat ini bisa dijadikan alat pressure untuk mengajukan banyak syarat kepada JK.

''Tapi, kalau SBY dan Partai Demokrat ingin menggunakan momentum ini untuk pembelajaran bangsa, pilihan terhadap JK dengan persyaratan yang tidak berlebihan merupakan sikap terbaik,'' tandasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menegaskan, Partai Demokrat tetap berupaya membangun koalisi nasional yang kuat dan bervisi''Kami menjauhi sikap egosentrik dalam mengurus negara,'' kata mantan ketua umum PB HMI itu.

Menurut dia, berapa pun perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilu 2009, SBY tetap akan diberangkatkan menjadi capres dengan menggandeng parpol lain''Soal parpol mana yang akan digandeng, baru setelah pemilu legislatif akan dipastikan,'' tegasnya. (pri)

BACA ARTIKEL LAINNYA... MK Kukuhkan Kemenangan ABM-NA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler