JAKARTA--Saat perjalanannya ke luar negeri, Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat sekaligus Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyempatkan diri untuk mengirimkan pesan (SMS) pada petinggi Partai Demokrat.
Di antaranya kepada para anggota Majelis Tinggi Partai, Sekretaris Dewan Kehormatan, Sekretariat Jenderal Partai Demokrat, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat. Isinya meminta agar semua kader mendoakan partai berlambang mercy yang sedang terpuruk itu.
Namun, di antara penerima sms ini tak ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Hal ini tentunya menuai kontroversi. Publik menilai ada perpecahan di tubuh Demokrat sehingga Anas tidak mendapatkan pesan itu. Presiden SBY yang mengetahui kontroversi itu menampik bahwa Anas tidak mendapatkan pesannya. Menurutnya semua kader partai menerima pesan itu.
"Saya mengirimkan SMS ditujukan kepada para kader dan para anggota. Nah ada, biasalah politik, kenapa Ketua Umum tidak dikirimi, tidak dikasih SMS itu. Siapa bilang? Itu SMS saya tujukan para anggota Majelis Tinggi. Untuk diketahui Majelis Tinggi partai itu Ketuanya saya, Wakil Ketuanya Pak Anas Urbaningrum. Jadi jangan diangkat isu seolah-olah Pak Anas tidak dikirimi SMS, saya kirimi," ujar SBY dalam pesawat yang ia tumpangi sebelum mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (7/2).
Dalam pesannya, SBY meminta agar para kadernya berdoa untuk Partai Demokrat yang belakangan banyak mendapat cobaan. Diakhir pesannya ia meminta kepada Ses Wanbin (Sekretaris Dewan Pembina), Ses Wanhor (Sekretaris Dewan Kehormatan), Sekjen PD (Sekretaris Jenderal Partai Demokrat), dan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, supaya berita SMS ini disebarluaskan ke seluruh kader di Tanah Air agar mereka juga ikut berdoa bersama bagi partai.
Memang diakhir pesan itu tak ada menyebut jabatan Anas. Namun, SBY menegaskan Anas pun mendapat pesan tersebut. Oleh karena itu, SBY meminta pihak lain tidak menyalahartikan pesan yang ia kirimkan untuk para kadernya.
"Jadi jangan diangkat isu seolah-olah Pak Anas tidak dikirimi SMS. Saya kirimi, karena semua saya ajak bersama untuk berdoa memohon petunjuk dan pertolongan Allah SWT agar partai kami bisa menemukan jalan keluarnya untuk menghadapi ujianlah," tandas SBY.(flo/jpnn)
Di antaranya kepada para anggota Majelis Tinggi Partai, Sekretaris Dewan Kehormatan, Sekretariat Jenderal Partai Demokrat, dan Ketua Fraksi Partai Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat. Isinya meminta agar semua kader mendoakan partai berlambang mercy yang sedang terpuruk itu.
Namun, di antara penerima sms ini tak ada nama Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Hal ini tentunya menuai kontroversi. Publik menilai ada perpecahan di tubuh Demokrat sehingga Anas tidak mendapatkan pesan itu. Presiden SBY yang mengetahui kontroversi itu menampik bahwa Anas tidak mendapatkan pesannya. Menurutnya semua kader partai menerima pesan itu.
"Saya mengirimkan SMS ditujukan kepada para kader dan para anggota. Nah ada, biasalah politik, kenapa Ketua Umum tidak dikirimi, tidak dikasih SMS itu. Siapa bilang? Itu SMS saya tujukan para anggota Majelis Tinggi. Untuk diketahui Majelis Tinggi partai itu Ketuanya saya, Wakil Ketuanya Pak Anas Urbaningrum. Jadi jangan diangkat isu seolah-olah Pak Anas tidak dikirimi SMS, saya kirimi," ujar SBY dalam pesawat yang ia tumpangi sebelum mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (7/2).
Dalam pesannya, SBY meminta agar para kadernya berdoa untuk Partai Demokrat yang belakangan banyak mendapat cobaan. Diakhir pesannya ia meminta kepada Ses Wanbin (Sekretaris Dewan Pembina), Ses Wanhor (Sekretaris Dewan Kehormatan), Sekjen PD (Sekretaris Jenderal Partai Demokrat), dan Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR, supaya berita SMS ini disebarluaskan ke seluruh kader di Tanah Air agar mereka juga ikut berdoa bersama bagi partai.
Memang diakhir pesan itu tak ada menyebut jabatan Anas. Namun, SBY menegaskan Anas pun mendapat pesan tersebut. Oleh karena itu, SBY meminta pihak lain tidak menyalahartikan pesan yang ia kirimkan untuk para kadernya.
"Jadi jangan diangkat isu seolah-olah Pak Anas tidak dikirimi SMS. Saya kirimi, karena semua saya ajak bersama untuk berdoa memohon petunjuk dan pertolongan Allah SWT agar partai kami bisa menemukan jalan keluarnya untuk menghadapi ujianlah," tandas SBY.(flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Raffi Dibawa ke Rumah Sakit
Redaktur : Tim Redaksi