SBY Minta Pejabat Biasakan tak Hidup Mewah

Rabu, 20 Maret 2013 – 18:52 WIB
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku kantornya saat ini di kompleks Istana bukanlah sebuah ruangan yang mewah.  Ruangannya adalah sebuah ruang kerja biasa, karena menurutnya produktivitas kerja lebih penting dibanding mengutamakan ruangan yang mewah.

"Kantor saya ini kalau dibandingkan sama kantor-kantor yang lain seperti bumi dan langit kan. Tapi yang penting kan produktivitasnya, bukan mewahnya, bukan mahalnya ruangan ataupun perabotan," ujar Presiden di ruangannya. Hal ini ia ungkapkan di sela-sela menunggu kedatangan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, Jakarta, Rabu (19/3).

Presiden berharap pejabat pemerintah pun lebih mementingkan kinerja dibandingkan sibuk dengan kemewahan.

"Mudah-mudahan itu juga dimiliki semua pejabat di negeri ini. Jangan jor-joran, mewah-mewahan. Makin sederhana, makin baik. Sehingga uangnya bisa kita gunakan untuk rakyat kita," sambung Presiden.

Ini bukan pertama kalinya Presiden membahas mengenai ruang kerjanya. Sudah beberapa kali ia mengungkapkan hal itu. Ruang kerja Presiden SBY ini sering digunakan menerima tamu.  Memang tidaklah mewah untuk ukuran ruangan kerja bagi seorang Presiden.

Ruangan ini didominasi warna putih dengan lantai dari keramik yang berwarna agak abu-abu. Ruangan tempat menerima tamu dipisahkan dengan kain gorden warna merah. Hanya ada karpet merah motif bunga warna kuning dipasang di atas kursi para tamu. Di atas karpet ada sebuah meja kaca panjang.

Di bawah plafon yang juga berwarna putih sebuah lampu kristal menggantung terdiri atas 8 bohlam lampu, yang mampu menerangi seisi ruangan.

Di dalam ruangan seluas kurang lebih 7X8 meter itu juga ada beberapa lukisan serta sebuah foto Presiden SBY berpose dengan beberapa kepala negara anggota APEC. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kriteria Capres Versi Alumni Lemhanas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler