jpnn.com - JAKARTA - Riuhnya pemberitaan media massa soal Dinasti Ratu Atut di Banten ternyata juga menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Presiden mengaku memantau pemberitaan itu melalui media sosial, hampir selama 24 jam.
Tak sekadar memantau, SBY juga memanggil Mendagri Gamawan Fauzi. "24 jam saya pantau apa yang sedang dibicarakan utamanya di media sosial apa yang jadi perhatian publik. Saya juga komunikasi dengan Mendagri munculnya sejumlah kasus di daerah yang melibatkan pejabat-pejabatt daerah dan ternyata pejabat di daerah itu memiliki hubungan kekerabatan," tutur SBY di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, (11/10).
BACA JUGA: Panggil Hakim MK, KPK Tak Perlu Izin Presiden
Hanya saja, SBY tidak menjelaskan secara rinci pembicaraannya dengan Mendagri terkait Dinasti Ratu Atut itu. Meski demikian, Presiden mengaku dinasti demikian perlu diperingatkan kembali pada para pejabat daerah.
Menurutnya, kekuasaan yang berlebihan akan berbahaya. Karenanya, SBY wanti-wanti agar kekuasaan dijalankan sesuai kepatutan.
BACA JUGA: Ini Alasan KPK Belum Tahan Andi Mallarangeng
"Saya mengingatkan desentralisasi dan otonomi daerah yang seolah-olah kekuasaan Pemda lebih besar, kekuasan gubernur, wali kota juga jauh lebih besar dibandingkan era sebelum otonomi. Maka sekali lagi berhati-hati di dalam menggunakan kekuasaan yang patut," tegas Presiden. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Mantan Calon Bupati Tanah Laut Laporkan Hakim MK ke KPK
BACA ARTIKEL LAINNYA... 70 Persen Putusan MK Dituding Bermasalah
Redaktur : Tim Redaksi