JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengecam aksi para laskar Front Pembela Islam (FPI) yang melakukan aksi kekerasan dan razia liar di Kendal, Jawa Tengah. Hal ini diungkapkan Presiden usai menghadiri acara buka puasa bersama di Kemayoran, Jakarta, Minggu, (21/7).
"Di negeri tercinta ini ada hukum dan tatanan yang berlaku. Tidak boleh ada elemen mana pun yang menjalankan hukum di tangannya sendiri. Kecuali penegak hukum. Singkatnya, tidak boleh main hakim sendiri," tegas Presiden.
Presiden SBY menyatakan sejauh ini kondisi di tempat kejadian telah berlangsung kondusif. Ia meminta pihak kepolisian menegakkan hukum atas pihak yang bersalah dalam kejadian ini. Presiden juga meminta di bulan puasa ini, semua menjalankan ibadah dengan semestinya dan tidak mengganggu keamanan serta kenyamanan.
"Saya instruksikan pada Polri dan para penegak hukum untuk tidak membiarkan kejadian seperti itu. Hukum harus ditegakkan. Dicegah konflik atau benturan horizontal dan dicegah untuk tidak ada elemen dari mana pun juga termasuk FPI yang lakukan kekerasan atau perusakan," tandas Presiden. (flo/jpnn)
"Di negeri tercinta ini ada hukum dan tatanan yang berlaku. Tidak boleh ada elemen mana pun yang menjalankan hukum di tangannya sendiri. Kecuali penegak hukum. Singkatnya, tidak boleh main hakim sendiri," tegas Presiden.
Presiden SBY menyatakan sejauh ini kondisi di tempat kejadian telah berlangsung kondusif. Ia meminta pihak kepolisian menegakkan hukum atas pihak yang bersalah dalam kejadian ini. Presiden juga meminta di bulan puasa ini, semua menjalankan ibadah dengan semestinya dan tidak mengganggu keamanan serta kenyamanan.
"Saya instruksikan pada Polri dan para penegak hukum untuk tidak membiarkan kejadian seperti itu. Hukum harus ditegakkan. Dicegah konflik atau benturan horizontal dan dicegah untuk tidak ada elemen dari mana pun juga termasuk FPI yang lakukan kekerasan atau perusakan," tandas Presiden. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lembagakan Konvensi untuk Pangkas Oligarki
Redaktur : Tim Redaksi