SBY: Saya Kadang Beda dengan Kiemas

Jumat, 03 Agustus 2012 – 06:52 WIB
JAKARTA--Dalam banyak kesempatan, politikus senior PDIP yang juga Ketua MPR Taufik Kiemas terkesan selalu berusaha menyelaraskan "tone suaranya" dengan Presiden SBY. Tetapi, SBY justru berterus terang bahwa selama tiga tahun terakhir atau sejak 2009, dirinya tidak selalu sejalan dengan Taufik Kiemas.

"Selama tiga tahun pemerintahan ini, meskipun antara Pak Taufik dan saya, meskipun ada satu dua isu politik berbeda, tapi kami bersatu dalam komitmen kerangka kehidupan bernegara yang berlandaskan Pancasila," kata SBY saat berbuka puasa di kediaman dinas Taufik Kiemas, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, kemarin (2/8).

SBY menyampaikan sangat bersepakat dengan Kiemas kalau dalam kehidupan yang majemuk, semangat bhinneka tunggal ika harus terus digelorakan. "Dalam pidato, beliau (Kiemas, Red) mengajak kita untuk bergandeng tangan.  Saya menyambut baik," tegasnya.

Presiden mengingatkan dunia terus berubah. Banyak negara berkembang berubah menjadi emerging (negara dengan perekonomian yang tumbuh). Pergeseran juga terjadi di negara-negara Timur Tengah, Eropa, sampai Amerika.

Dalam konteks itu, kata SBY, Indonesia mesti bersyukur. Sekalipun reformasi belum rampung, beberapa hal fundamental yang telah ditetapkan para founding fathers tidak berubah. Di antaranya, komitmen terhadap bhinneka tunggal ika. "Semoga Pak Taufik, kita selalu ingat, pandangan, tugas besar kita bersama. Insya Allah,  pemerintahan yang saya pimpin dapat berbuat sebaik mungkin. Sehingga, presiden-presiden baru nanti lebih berhasil lagi dan rakyat mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya," tegas SBY.

Kiemas sendiri dalam sambutannya tetap memuji Presiden SBY. Terutama dalam pencapaian kinerja perekonomian. "Kami bangga pada kerja presiden dan wakil presiden dalam membuat ekonomi yang lebih baik," katanya. Menurut Kiemas, rakyat harus mendapatkan harapan adanya kehidupan yang lebih baik. "Rakyat berhak punya mimpi serta harapan dan presiden harus mewjudkan mimpi rakyat itu," tegasnya.

Acara buka puasa bersama itu tidak dihadiri Megawati Soekarnoputri dan ibu negara Ani Yudhoyono. Tampak sejumlah menteri dan anggota DPR. Termasuk Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso dan Pramono Anung, serta Ketua Fraksi PDIP di DPR Puan Maharani. (pri/fal/c1/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... TK: Pemimpin Wajib Wujudkan Mimpi Rakyat

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler