SBY Semprot Perwira Ngobrol

Sabtu, 30 Juni 2012 – 02:05 WIB

BANDUNG – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) marah saat memberikan kuliah bertema 'Perkembangan Geopolitik di Asia Pasifik Abad 21 dan Pengaruhnya Terhadap Indonesia' kepada siswa perwira TNI-Polri di Gedung Jenderal Soedirman, Mako Secapa TNI AD, Hegarmanah, Bandung, kemarin (29/6).

Orang nomor satu di negara ini tiba-tiba berbicara lantang kepada siswa perwira TNI-Polri. Tak pelak 1000 siswa Sesko TNI, Sesko Angkatan, dan Sespimmen Polri tertunduk malu lantaran tujuh rekannya mendapat teguran karena asyik mengobrol saat SBY memberikan kuliah di hadapan siswa perwira TNI-Polri.

Hingga menjelang akhir presentasi ceramah, SBY yang tengah menyampaikan materi tertahan pemaparannya. Lantas, SBY pun mendekatkan diri ke alat pengeras suara sambil dengan raut wajah kecewa.

"Nomor satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh. Kenapa berbicara terus?. Saya khawatir kalian tidak bisa berbuat apa-apa untuk negara dan TNI ," ucap SBY yang langsung diabadikan media elektronik, cetak maupun online.

Para perwira dan hadirin secara serentak serius mengamati amarah orang nomor satu di negera ini. Sedangkan ke tujuh siswa perwira yang duduk di barisan depan itu langsung memposisikan diri mendengarkan ucapan SBY. "Mendengarkan merupakan penyempurna kepribadian. Jadi, kalau ada yang bicara, hargai dan dengarkan," sindir SBY dengan tegas.

Kemudian, SBY pun melanjutkan kembali materi kuliahnya di hadapan siswa TNI-Polri. Dalam materi kuliahnya, SBY mengingatkan agar aparat keamanan TNI-Polri tidak lengah melawan teroris demi memberikan rasa aman kepada masyarakat Indonesia.

SBY menegaskan, TNI-Polri tak boleh kendur mengamankan rakyat dari ancaman terorisme. "Saya suka dengan kepolisian yang banyak menggagalkan aksi serangan teroris. Juga menangkap teroris berkaliber internasional dan regional," puji SBY.

Lebih lanjut SBY memaparkan, untuk menghadapi aksi teroris, perlu kerjasama berbagai lembaga seperti intelijen, kepolisian, dan militer. Namun demikian, kata dia, tetap ruang gerak lebih harus diberikan kepada aparat kepolisian guna menindak teroris.

Ia mengingatkan, bahwa perwira saat ini harus lebih baik dari zaman dahulu. “Karena negara ini membutuhkan Anda, maka jadilah yang terbaik. Jangan pilih-pilih tugas dan jabatan” pungkasnya.

Kehadiran SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono disambut Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan, dan para anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Jabar. (apt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenag Siap Buka-Bukaan soal Korupsi Proyek Al Quran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler