SBY Sindir Tentang Orang-Orang di Ruangan Gelap

Jumat, 22 Maret 2013 – 18:26 WIB
Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) : FOTO : ADE SINUHAJI / JPNN
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seolah mulai merasakan adanya sekelompok orang yang terus berpikiran negatif terhadap kinerja pemerintahannya. Meski tak menyebutkan jelas pihak yang dimaksud, tetapi SBY menyayangkan adanya orang-orang yang selalu pesimis terhadap kemajuan bangsa.

Padahal, ia mengklaim selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang berjalan baik dibanding negara-negara di Eropa. Hal itu disampaikan SBY saat berpidato pada peresmian proyek NewPriok di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (22/3).

"Kalau kita selalu berpikir negatif, bersikap pesimis, misalnya ada 10 orang, 20 orang pikirannya negatif semua, sikapnya pesimis semua, bikin seminar berhari-hari di ruangan yang gelap, hampir pasti output-nya jiwa yang gelap, pikiran yang tidak terang dan negatif, sikap yang pesimis. Maka kelompok itu tidak akan ke mana-mana, yah di situ-situ saja," ujarnya.

Presiden menyarankan pihak-pihak yang terus berpikiran negatif agar bersama membuka diri untuk membangun bangsa ketimbang menyebarkan aura negatif terhadap masyarakat lainnya. Jika semua masyarakat berpikiran positif, kata dia, masalah bangsa akan lebih mudah teratasi dengan bantuan semua pihak.

"Marilah kita keluar dari ruang yang gelap dan pengap seperti itu melihat negeri kita, melihat dunia sekeliling kita, apa yang dapat kita lakukan, potensi yang kita miliki seperti apa," tutur Presiden.

Presiden menyakini dengan pertumbuhan ekonomi 6,5 persen saat ini, Indonesia bisa melaju dan berkembang dibanding negara-negara tetangga. "Kita harus memiliki keyakinan bahwa negara kita dengan kerjakeras dan kebersamaan akan terus maju dan itu tidak akan datang sendiri, tidak datang dari langit kecuali kita upayakan bersama," pungkas Presiden. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah Hartati Dijebloskan ke Cipinang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler