SBY Singgung Film Innocence of Muslims di PBB

Rabu, 26 September 2012 – 07:30 WIB
NEW YORK - Presiden SBY dalam pidatonya di hadapan sidang umum PBB menyebut film "Innocence of Muslims" sebagai bentuk penistaan agama. Menurut SBY, meski PBB melalui anggotanya telah melakukan berbagai upaya untuk melawan berbagai bentuk penistaan agama tetapi saat ini penistaan agama tetap terjadi.

"Sekarang kita melihatnya hadir dalam wujud film "Innocence of Muslims" yang telah mengakibatkan kemarahan global," ujar SBY dalam pidatonya yang disiarkan secara langsung oleh video streaming di website resmi PBB, Rabu (25/9) dini hari.

Menurut SBY, film karya Sam Bacile tersebut bukanlah bentuk kebebasan berekspresi. Pasalnya, Deklarasi HAM menyebutkan bahwa dalam menjalankan kebebasan berekspresi harus memperhatikan moralitas dan ketertiban umum.

"Karena itu kebebasan berekspresi bukanlah sesuatu yang mutlak," lanjut SBY yang mendapat urutan pidato ke-9 setelah perwakilan dari Bulgaria .

Presiden SBY menyerukan perlunya dibuat sebuah instrumen kesepahaman diantara masyarakat internasional mengenai toleransi beragama. Kesepahaman ini diharapkan menjadi rujukan yang dipatuhi seluruh negara dalam upaya mencegah timbulnya kekerasan atas nama agama ataupun provokasi terhadapnya.

SBY juga mengingatkan pentingnya mempromosikan dialog berkelanjutan antara berbagai keyakinan, peradaban dan budaya dunia. Dari dialog ini diharapkan muncul komunitas-komunitas dimana orang dari berbagai keyakinan dan budaya dapat bersatu.

"Komunitas ini akan menjadi benteng perdamaian dan mereka akan membuat mustahil terjadinya konflik bersenjata dalam bentuk apapun," papar presiden yang hobi menulis lagu ini.

Dalam pidatonya, Presiden SBY juga mengajak dunia menjaga toleransi antar umat beragama."Sebagai negara yang merayakan keragaman budaya dan agama yang dimilikinya Indonesia menyerukan toleransi dan saling pengertian diantara umat beragama," sambung SBY. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sisa 817 Kursi Haji, Berpotensi Jadi Rebutan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler