JAKARTA - Pihak Istana Kepresidenan tak mau terpengaruh dengan berbagai kritik ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang akan menerima World Statesman Award dare The Appeal of Conscience Foundation yang berbasis New York. Karenanya, Istana tetap mendukung penuh rencana SBY ke Amerika Serikat untuk menerima penghargaan dari yayasan yang didirikan oleh tokoh Yahudi, Rabbi Arthur Schneier itu.
"Ini suatu penghormatan atas pengakuan internasional bahwa Presiden SBY dinilai pantas sebagai tokoh yang berhasil menjaga kerukunan dan rasa saling toleransi antarumat beragama," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada JPNN, Kamis, (16/5).
Julian menambahkan, SBY telah diakui sebagai tokoh yang mengedepankan langkah konstruktif tanpa kekerasan dalam mencari solusi atas perselisihan dalam masyarakat. Selain itu, lanjutnya, SBY juga dinilai konsisten menjaga komitmennya dalam mengawal dan memberikan ruang demi hidupnya demokrasi di Indonesia.
Oleh karena itu, Julian justru mempertanyakan para aktivis yang terus meminta SBY agar menolak penghargaan itu. "Apakah hal ini tidak dirasakan oleh para aktivis yang kritis, khususnya yang protes atas award tersebut?" tandas Julian. (flo/jpnn)
"Ini suatu penghormatan atas pengakuan internasional bahwa Presiden SBY dinilai pantas sebagai tokoh yang berhasil menjaga kerukunan dan rasa saling toleransi antarumat beragama," ujar Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada JPNN, Kamis, (16/5).
Julian menambahkan, SBY telah diakui sebagai tokoh yang mengedepankan langkah konstruktif tanpa kekerasan dalam mencari solusi atas perselisihan dalam masyarakat. Selain itu, lanjutnya, SBY juga dinilai konsisten menjaga komitmennya dalam mengawal dan memberikan ruang demi hidupnya demokrasi di Indonesia.
Oleh karena itu, Julian justru mempertanyakan para aktivis yang terus meminta SBY agar menolak penghargaan itu. "Apakah hal ini tidak dirasakan oleh para aktivis yang kritis, khususnya yang protes atas award tersebut?" tandas Julian. (flo/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sementara, Pemeriksaan Hilmi Dianggap Cukup
Redaktur : Tim Redaksi