Mantan Presiden Dr Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Western Australia di Perth, Selasa (22/9/2015), sebagai penghargaan atas jasanya dalam berbagai isu dunia, dan juga penguatan hubungan Indonesia - Australia selama menjabat sebagai presiden.

Rektor UWA Prof. Michael Chaney mengatakan, pemberian gelar doktor kehormatan itu melengkapi gelar professor yang sebelumnya diterima SBY di universitas yang sama. SBY juga menjadi Senior Fellow di UAsia Center di Perth.

BACA JUGA: Inilah Cara Anak Muda Australia Melawan Radikalisasi

"Gelar doktor kehormatan ini adalah untuk mengakui pencapain luar biasa oleh Dr Yudhoyono selama menjadi presiden Indonesia, khususnya dalam komitmen dan visinya  membangun kawasan Indo-Pasifik yang lebih kuat, dan juga hubungan dengan tetangga terdekat Indonesia, Australia," kata Prof. Chaney dalam pidatonya.

"Selama masa kepemimpinannya, SBY menciptakan stabilitas politik, pertumbuhan ekonomi tinggi, dan melakukan reformasi demokrasi di Indonesia," tambah Prof. Chaney.

BACA JUGA: Tahanan di Rutan Anak Darwin Dipaksa Makan Kotoran Hewan Demi Hadiah Coklat

Ini adalah gelar doktor kehormatan ke-11 yang pernah diterima oleh SBY, dan yang pertama diterimanya setelah tidak lagi menjabat sebagai Presiden Indonesia.



Prof. Dr Susilo Bambang Yudhoyono menerima gelar doktor kehormatan dari Rektor UWA Prof. Michael Chaney. (Foto: UWA)

BACA JUGA: Sejumlah Bank Besar di Australia Tolak Pialang Bitcoin

 

Dalam pidato penerimaan gelar itu, SBY mengatakan rasa bangganya. "Saya menerima gelar ini sebagai pertanda adanya persahabatan yang erat antara warga Australia dan Indonesia," katanya.

Di depan sekitar 300 undangan, SBY mengatakan kepada para mahasiswa yang hadir agar menggunakan pengetahuan yang mereka miliki guna memperbaiki keadaan dunia.

SBY juga mengatakan, para mahasiswa menghadapi tiga masalah utama untuk memahami dunia yang ada sekarang.

"Semua pendidikan yang anda terima tidak akan berarti banyak bila anda tidak menggunakannya melawan kemiskinan, rasa kebencian, dan sikap tidak perduli," kata SBY, sebagaimana dikutip dari keterangan di website UWA.


SBY mendapatkan ucapan selamat dari jajaran guru besar UWA.

 

Sebelumnya, SBY berencana mengunjungi Perth bulan April lalu, namun ditunda karena adanyan eksekusi terhadap duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

Selain menerima gelar doktor kehormatan, SBY dalam kunjungan ke Perth ini juga memberikan pidato di beberapa tempat lain, dan mengadakan diskusi dengan mahasiswa Australia yang sedang belajar Bahasa Indonesia, dan juga dengan warga Indonesia yang tinggal di sana.

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Teliti Pergerakan Lebah Peneliti Canberra Raih Penghargaan Sains Bergengsi di Australia

Berita Terkait