SBY Terus Diserang agar Demokrat Menghilang

Kamis, 02 Januari 2014 – 01:01 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Marzuki Alie menyatakan bahwa partainya terus menjadi sasaran tembak. Menurutnya, ada upaya mendegradasi PD dengan cara terus-menerus menyudutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang sudah menjadi ikon di partai pemenang Pemilu 2009 itu.

Menurut Marzuki, serangan-serangan ke SBY itu bertujuan menggusur PD dari pentas politik nasional. “Kekuatan PD memang ada pada sosok SBY, jika citra SBY hancur, maka Partai Demokrat hancur,” ujar Marzuki di Jakarta, Rabu (1/1).

BACA JUGA: Lulus, 4 Peserta CPNS Mundur

Mantan Sekjen PD itu mencontohkan pihak-pihak yang sengaja mengaitkan kasus Bank Century dengan SBY. Bahkan, lanjut Marzuki, ada pihak yang menuding kursi wakil presiden (wapres) di Pilpres 2009 sengaja diserahkan SBY ke Boediono sebagai barter karena mantan Gubernur Bank Indonesia itu sudah membantu menyelamatkan Bank Centuty.

Namun, kata Marzuki, tudingan itu sama sekali tidak benar. Marzuki menegasan, SBY sedari awal memang ingin memiliki cawapres yang bukan dari partai politik dan tidak punya ambisi untuk Pilpres 2014. Karenanya, lanjut Marzuki, SBY memutuskan memilih Boediono.

BACA JUGA: Densus 88 Amankan 4 Orang di Banyumas

“Sebagai Sekjen PD saya tahu bahwa Pal SBY sudah menentukan kriteria cawapresnya jauh hari sebelum kasus Century muncul. Saat itu kita bertanya-tanya siapa gerangan sosok tersebut dan baru terjawab ketika SBY memutuskan Boediono,” tambahnya.

Marzuki mengaku pernah mengirimkan SMS kepada SBY untuk meminta izin guna melakukan tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terus menyudutkan Ketua Dewan Pembina PD itu. Alih-alih setuju, SBY justru menolak permintaan Marzuki itu dengan alasan tak mau perkembangan demokrasi surut dan kembali ke era otoriter.

BACA JUGA: Pilih Fokus Kerja Agar Masyarakat Tak Sengsara

"Padahal kalau mau, SBY bisa kok. BIN di bawah dia, semua institusi di bawahnya bisa dimanfaatkannya, tapi itu tidak dilakukan. Itu juga sebabnya SBY tidak mau menggunakan kejaksaan agung sebagai pengacaranya karena ini urusan fitnah terhadap pribadinya,” tegasnya.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Panselnas Tegur Daerah Lamban


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler