SBY Tokoh Besar, tak Tepat Lagi Pimpin Partai

Sabtu, 13 Desember 2014 – 16:45 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Susilo Bambang Yudhoyono dianggap berhasil menyelamatkan Partai Demokrat. Sehingga, suara partai tersebut tidak terjun bebas secara signifikan pada Pemilu 2014 lalu.

Makanya, SBY tetap diharapkan menjadi ketua umum sampai 2019 mendatang.

BACA JUGA: Siap jadi Ketum PD, Achmad Mubarok Ogah Bersaing dengan SBY

"Kenapa SBY, saya kira dia sudah terbukti mampu menahan kemerosotan (elektabilitas PD) tidak terlalu rendah. Meski saat itu hanya terpaksa (menjadi ketua umum)," ujar politikus senior Partai Demokrat Prof. Achmad Mubarok kepada Kantor Berita RMOL (Grup JPNN), Sabtu (13/12).

Namun, ada juga yang berpikiran sebaiknya SBY tidak lagi menjadi nakhoda partai berlambang bintang mercy tersebut.

BACA JUGA: PGI Akui Ada Pro-Kontra di Papua terkait Rencana Kedatangan Jokowi

"Wacananya gini, antara SBY dan bukan SBY," ungkap Mubarok.

Yang menghendaki "bukan SBY" ini menilai, sebagai mantan Presiden RI dan tokoh internasional, saat ini menjadi yaitu Chairman Global Green Growth Institute (GGGI), SBY sudah tidak tepat lagi menjadi ketua partai. Apalagi, Ketua PD itu sekarang harus bisa berkantor dan juga blusukan ke daerah-daerah.

BACA JUGA: Jokowi Ancam Hentikan DAK jika Daerah Lelet

Karena itu, SBY sebaiknya menjadi sumber inspirasi. Sebab dia merupakan tokoh besar.

"Lalu siapa? Cari senior yang menjiwai etika 2001 (saat pendirian PD) yang diajarkan Pak SBY. Yaitu cerdas, bersih, santun, demokratis dan ideologinya nasionalis-religius. Tugasnya menaungi kader muda dan mengantarkan hingga 2019," beber Mubarok.

Namun saat ditanya berada di pemikiran yang mana, Mubarok mengaku netral.

"Saya netral saja. Saya memfaslitasi semua pandangan, biar kader berpikir jernih. Memilih SBY jangan karena menjilat, milih selain SBY harus objektif," tandasnya. (zul/RMOL)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kehadiran Jokowi tak Ada Artinya jika Suasana Natal Tidak Damai


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler