jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Deddy Yevry Sitorus mengaku tidak percaya sepenuhnya informasi tentang menteri era Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin yang mengajak beberapa partai membentuk koalisi baru.
Dia mengatakan jika informasi itu benar, menteri yang dimaksud bergerak bukan atas perintah kepala negara.
BACA JUGA: PDIP Ingin MPR Jadi Lembaga Tertinggi, Formappi Curiga Ada Upaya Memulihkan Sistem Orde Baru
“Kalau itu benar (ada ajakan membangun poros baru, red) kami yakin itu manuver pribadi dan bukan atas perintah Presiden," kata Deddy dalam keterangan pers dari DPP PDIP, Minggu (3/9).
Diketahui, informasi tentang menteri bermanuver untuk bentuk poros baru mencuat melalui pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.
BACA JUGA: Hari Ini Anies-Cak Imin Dideklarasikan, Dominasi PDIP & Gerindra Bisa Roboh
Presiden keenam RI itu bahkan menyebut sang menteri ingin membentuk koalisi yang berisi tiga partai, yakni PPP, PKS, dan PD.
SBY tidak hanya itu menyebut sang menteri bergerak atas perintah sosok yang disebut sebagai 'Pak Lurah'.
Deddy menduga ketika informasi itu benar, sosok menteri yang bermanuver ingin menjaga kepentingan oligarki.
"Besar kemungkinan itu bagian dari oligarki dan status quo yang khawatir posisi dan privelege yang mereka miliki hilang,” kata dia.
Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres (TKRPP) PDIP itu menuturkan pihaknya tentu menyayangkan apabila informasi menteri yang bermanuver membentuk koalisi memang benar.
“Kalau memang ada, itu adalah penunggang bebas demokrasi yang ingin mendapat keuntungan bagi diri dan kelompoknya,” ungkapnya.
Politikus PDIP itu pun jakamenegaskan parpolnya bersama PPP tetap berkomitmen mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres 2024.
Penegasan itu dilayangkannya setelah PPP sebagai rekan koalisi PDIP dalam mendukung Ganjar ikut terseret isu menteri bermanuver membentuk koalisi baru.
“Kami yakin hubungan dengan PPP tetap kokoh karena sudah sangat panjang dan teruji,” kata Deddy. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Aristo Setiawan