jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Darmizal menanggapi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)yang harus turun gunung dengan menyampaikan pernyataan seputar isu Kongres Luar Biasa (KLB) akhir-akhir ini.
Darmizal mengatakan KLB Partai Demokrat semakin nyata setelah melihat reaksi dari presiden keenam RI yang menurutnya reaktif dan penuh emosi.
BACA JUGA: Singgung Keterlibatan Moeldoko, SBY: Ini di Luar Pengetahuan Presiden Jokowi
Darmizal menyebutkan reaksi dari SBY berlebihan.
"Kita (Darmizal dkk) semua heran dengan sikap reaktif Pak SBY. Reaksi orang besar yang terlalu berlebihan dan mohon maaf, beliau rasanya agak lebay," jelas Darmizal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (25/2).
BACA JUGA: Isu Kudeta Demokrat Melibatkan Moeldoko Memaksa SBY Turun Gunung
Lebih lanjut, Darmizal mengaku heran lantaran disebut-sebut akan ada aksi kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketum Partai Demokrat.
Darmizal menegaskan Kongres Luar Biasa tidak bisa disamakan dengan sebuah kudeta.
BACA JUGA: Kesaksian Nus Kei soal Tangan Angkie Dipotong, Daftar Nama Target Dibunuh, Respons John Kei
"Baru ini kita (Darmizal) mendengar suara, narasi KLB disamakan kudeta. Tapi kami percaya publik tidak bisa dikelabui terhadap situasi dan kondisi PD saat ini," lanjut Darmizal.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyebut dirinya terpaksa turun gunung menyikapi permasalahan isu kudeta yang melibatkan Moeldoko.
"Namun, kali ini menghadapi gerakan ini, sebagai ketua majelis tinggi partai, saya harus turun gunung," ucap SBY dalam keterangan video yang dibagikan Kepala Badan Komunikasi Strategis Demokrat Herzaky Mahendra Putra kepada awak media, Rabu (24/2). (mcr8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kenny Kurnia Putra