"Makanya karena beban yang berat, majelis tinggi masuk sama-sama. Kita lakukan penyelamatan sama-sama," ucap Marzuki di DPR, Jakarta, Senin (11/2).
Ketua Dewan Pembina sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memutuskan mengambilalih pimpinan partai yang didirikannya. Ia memutuskan itu agar Anas fokus menghadapi persoalan dugaan korupsi.
Menurut Marzuki, hal itu dilakukan karena setiap hari orang mengatakan bahwa Anas salah. Karena kalau tidak direspon seperti ada pembenaran. "Makanya Pak SBY minta untuk direspon secara aktif supaya tidak terjadi pembenaran. Supaya tidak terganggu, bersama-sama harus melakukan pembenahan," ujarnya.
Marzuki menerangkan, pengambilalihan itu dilakukan sampai kepercayaan publik membaik. Targetnya, empat bulan sebelum pemilu dan akhir tahun 2013, Demokrat sudah bersih dan sehat.
"Mudah-mudahan masuk 2014 dilihat rakyat sebagai partai yang mendengar aspirasi rakyat, melakukan perubahan dan langkah nyata. Mudah-mudahan masyarakat akan memilih Demokrat," kata Marzuki.
Ia menerangkan, SBY memutuskan turun tangan langsung mengurus Partai Demokrat karena SBY merasa rumahnya kebakaran. SBY pun merasa mempunyai tanggungjawab moral untuk ikut. Meski begitu ia menegaskan SBY tetap mengurus negara. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jika Dilengserkan, PPP Siap Tampung Anas
Redaktur : Tim Redaksi