jpnn.com, SURABAYA - PT Schneider Electric Indonesia mendukung kegiatan the Futurest Business Case Competition (FBCC) 2023, yang digelar oleh SRE ITS, Surabaya dalam meningkatkan wawasan mahasiswa tentang beragam topik EBT, sekaligus berinteraksi dengan kalangan usaha hijau di Indonesia.
FBCC 2023 merupakan ajang kompetisi antar perguruan tinggi yang diikuti oleh para mahasiswa dalam memberikan alternatif solusi terbaik penerapan sumber EBT untuk menjawab tantangan peralihan sumber energi berbahan bakar minyak (fosil) ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan di Indonesia.
BACA JUGA: Schneider Electric Rayakan 50 Tahun Hadir di Indonesia
Ajang FBCC yang baru pertama diadakan tahun ini mengangkat tema 'Penerapan EBT pada Dunia Usaha'.
Sebagai perusahaan manajemen energi dan otomasi yang memiliki komitmen untuk mengembangkan dan menerapkan energi ramah lingkungan secara komprehensif, Schneider Electric menyadari pentingnya dorongan inovasi dan pemikiran kreatif dalam memecahkan tantangan dan dinamika EBT yang dihadapi saat ini.
BACA JUGA: Mitra Driver Gojek Menggelar Baksos Ramadan
Diharapkan, partisipasi Schneider Electric dalam FBCC 2023 dapat mendorong para mahasiswa untuk menghasilkan ide-ide inovatif dan memberikan solusi terbaik untuk penerapan EBT pada dunia usaha.
“Melalui FBCC 2023, Schneider Electric berharap dapat memberikan kontribusi dalam meningkatkan wawasan mahasiswa tentang EBT dan mengembangkan keahlian di bidang green job yang diperlukan untuk menghadapi tantangan pada dunia usaha,” ujar Roberto Rossi, Cluster President Indonesia and Timor Leste.
BACA JUGA: Cek Persiapan Misa Paskah di Solo, Ganjar: Kami Ikut Senang
Dalam ajang FBCC 2023, sebanyak 360 tim peserta dari 50 perguruan tinggi se-Indonesia diberikan kesempatan untuk secara langsung memecahkan permasalahan pada dunia usaha di lapangan terkait green energy.
Dalam hal ini, panitia menggandeng Schneider Electric Indonesia dan GESITS Electric (Perusahaan Manufaktur Motor Listrik dari ITS) dalam memberikan beberapa contoh studi kasus secara nyata (real case study) untuk dicarikan solusi terbaik dalam perspektif manajemen energi.
Selain itu, para peserta juga ditantang untuk mengkaitkan solusi yang ditawarkan dengan isu perubahan iklim (climate change) dan target pencapaian net-zero emissions bagi Indonesia.
Sebagai bentuk partisipasi aktif dalam kegiatan ini, Schneider Electric Indonesia mengirimkan lima orang mentor dan satu orang juri.
Setelah mengikuti putaran semifinal, maka terjaring sebanyak 150 tim peserta dan 5 tim terbaik pada putaran final.
Tim Astrajingga dari Universitas Indonesia memenangkan kompetisi FBCC 2023, kemudian juara kedua diraih tim Menangin Ae (Universitas Indonesia).
Juara ketiga diraih Tim Carbonfix (Universitas Indonesia dan Universitas Padjajaran), juara keempat diraih Tim Oxygen (Universitas Telkom), dan juara kelima diraih Tim SemogaSemi (Universitas Indonesia). Masing-masing pemenang mendapatkan hadiah uang tunai sejumlah Rp 5 juta, Rp 4 juta, Rp 3 juta, Rp 1,25 juta dan Rp 750.000.
"Melalui partisipasi aktif kami dengan institusi perguruan tinggi dan mahasiswa, diharapkan tercipta pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya transisi energi berbasis BBM (fosil) ke EBT untuk mencapai target net-zero emissions, baik bagi Indonesia maupun global – tentu saja dalam kerangka Green Heroes For Life," seru Rossi.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada