jpnn.com, JAKARTA - Schneider Electric bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menggelar Electrical Education Program & Competition (EEPC).
Electrical Education Program & Competition (EEPC) adalah program pendidikan dan pelatihan vokasi secara daring, yang diperuntukkan bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan spesifikasi jurusan kelistrikan.
BACA JUGA: Sebelum Meninggal Dunia, Laura Anna Sempat Masuk IGD: Aku Masih Perjalanan
"Melalui program EEPC ini, Schneider Electric berbagi wawasan mengenai trend konsep perumahan masa depan yang semakin terkoneksi dan cerdas, dan kompetensi digital yang dibutuhkan ahli listrik di masa mendatang," ujar M. Farhan Lucky, Distribution Channel & Residential VP Schneider Electric Indonesia.
Selama mengikuti EEPC yang berlangsung selama lima minggu ini, para siswa/i SMK memperoleh pembekalan teknis mencakup instalasi listrik, termasuk energi terbarukan & panel surya, hingga desain dan instalasi software pengelolaan listrik seperti EcoStruxure Power untuk perumahan.
BACA JUGA: Cara Kominfo Tekan Potensi Gelombang Ketiga Covid-19 Saat Libur Nataru
Para peserta juga memperoleh pembekalan soft skill seperti membuat CV yang menarik, mempersiapkan wawancara kerja, serta mengenal budaya kerja.
Di akhir sesi pelatihan, para peserta memperoleh kesempatan untuk mengikuti kompetisi dengan mempresentasikan ide-ide kreatifnya terkait desain sistem keamanan listrik, dan desain rumah masa depan.
BACA JUGA: BRI Life Optimalkan Layanan Lewat Cara ini
EEPC telah diikuti oleh sekitar 4.500 siswa/i SMK dari 126 SMK di seluruh Indonesia, yang digelar sejak 21 Oktober hingga 18 November 2021.
Acara webinar ini juga memperoleh penghargaan dari MURI.
Bersamaan dengan penganugerahan MURI, Schneider Electric bersama Kemendikbud Ristek menyelenggarakan acara diskusi dengan tema 'Mempersiapkan Electrician Muda Indonesia Menuju Era Home of The Future', yang juga menghadirkan perwakilan SMK pemenang kompetisi EEPC.
Kepala Subbag Tata Usaha, Direktorat SMK Kemendikbud Ristek Arfah Laidiah Razik dalam sambutannya mengatakan pemerintah terus berupaya untuk mencetak lulusan vokasi yang tidak hanya siap kerja, namun juga memiliki kualitas dan keahlian yang mumpuni dalam menghadapi kebutuhan industri masa depan.
"Kami terus berkolaborasi dengan berbagai pelaku industri, termasuk dengan Schneider Electric. Harapannya agar siswa/i SMK bisa mengikuti perkembangan dan kebutuhan industri, sehingga ketika lulus dan memasuki dunia kerja mereka telah dibekali kompetensi yang cukup dan memiliki daya saing tinggi," kata Arfah.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy