jpnn.com, JAKARTA - PT Schneider Electric Indonesia (SEI), sukses menggelar kompetisi uji kompetensi pengetahuan dan keterampilan praktis antar mahasiwa Institut Teknologi PLN (ITPLN) Jakarta – Schneider Sustainability Challenge, bertema Aplikasi Solusi Schneider Electric Dalam Mendukung Upaya Keberlanjutan di Indonesia.
Terdapat 11 sektor berkebutuhan listrik yang menjadi pilihan terkait aplikasi solusi Schneider, yaitu: transportasi, jaringan listrik perkotaan, Mining Minerals & Metals (MMM), minyak, gas, dan petrokimia, air bersih dan air limbah, pulp dan kertas, kimia, bangunan, layanan kesehatan/residensial, data center, consumer packaged goods (CPG).
BACA JUGA: Dorong Pertumbuhan Industri Nasional, Schneider Electric Gelar Innovation Day 2023
Dalam mencapai visi Making Indonesia 4.0, pemerintah Indonesia mengusahakan 10 prioritas nasional yang termasuk di dalamnya adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia.
Salah satu cara untuk mencapai hal ini adalah melalui penyesuaian kurikulum Pendidikan Nasional dengan kebutuhan industri di masa depan.
BACA JUGA: Tingkatkan Kinerja, Rukun Raharja Tambah Susunan Direksi dan Komisaris
Selain itu, pemerintah juga mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk kolaborasi antara universitas dan pelaku industri, untuk melaksanakan berbagai program dan pelatihan yang bertujuan meningkatkan keterampilan mahasiswa, terutama dalam bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, dan Mathematics).
Sebanyak 14 tim dari ITPLN mengikuti dengan antusias Schneider Sustainability Challenge 2023 yang berlangsung sejak awal Mei.
BACA JUGA: Saraswanti Anugerah Makmur Bagikan Dividen Rp 153,75 Miliar
Sebanyak 3 tim terbaik berhasil menjadi juara pertama hingga ketiga. Masing-masing dengan mengusung studi kasus aplikasi solusi Schneider Electric bidang EV Charging, On-Grid Solar Power System, dan Battery Energy Storage System menyisihkan tim-tim unggulan ITPLN lainnya.
“Program kolaborasi seperti Schneider Sustainability Challenge 2023 ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mempelajari teknologi manajemen energi dan otomasi yang menggabungkan uji kompetensi dan keterampilan praktis pada solusi Schneider Electric yang telah diterapkan pada beberapa bidang, khususnya pada jaringan ketenagalistrikan nasional,” ujar Cluster President Schneider Electric Indonesia and Timor Leste, Roberto Rossi.
"Kami berharap program seperti ini akan terus bertambah dan dapat berjalan secara berkelanjutan dan senantiasa mendorong pemuda Indonesia untuk terus berkontribusi dalam menciptakan SDM yang kompeten dan siap menghadapi tantangan era digital," imbuhnya.
Schneider Sustainability Challenge mensyaratkan peserta kompetisi untuk membentuk satu tim yang terdiri dari empat anggota (termasuk ketua).
Anggota tim dapat terdiri dari mahasiswa angkatan atau fakultas yang berbeda, sehingga mencerminkan keragaman dan konsentrasi disiplin ilmu yang berbeda dalam menyelesaikan tantangan kompetisi yang diberikan.
Adapun penilaian dilakukan oleh pihak panitia ITPLN dan Schneider Electric Indonesia.
“ITPLN sebagai kawah candradimuka tenaga ahli di bidang energi dan ketenagalistikan, khususnya ketenagalistrikan nasional, kami menyambut baik kerjasama yang membangun pengetahuan dan meningkatkan keterampilan para mahasiswa di lapangan melalui Schneider Sustainability Challenge,” kata Ishvandono Yunaini, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Sarana.
Pemenang diberi kesempatan untuk melakukan kunjungan industri ke kantor pusat Schneider dan melakukan Innovation Hub Tour.
Pada kesempatan ini, Schneider secara simbolis menghibahkan dua Unit Perangkat Penghubung Tegangan Menengah Berinsulasi Udara (PHB TM PIX12).
Penghargaan dan hibah ini diharapkan bisa terus meningkatkan semangat belajar dan berkarya di bidang ketenagalistrikan nasional berbasis manajemen energi dan otomasi yang berkelanjutan di masa depan.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada