Perdana Menteri Australia Scott Morrison berhasil memimpin Partai Koalisi meraih kemenangan yang mengejutkan dalam pemilihan umum federal Australia yang digelar Sabtu (18/5/2019). Kemenangan Partai Koalisi ini mematahkan jajak pendapat yang digelar selama bertahun-tahun dan harapan publik.
"Saya selalu percaya pada mukjizat," Perdana Menteri Scott Morrison menyampaikan hal itu dalam pidato klaim kemenangan Partai Koalisi.
BACA JUGA: Taiwan Jadi Yang Pertama di Asia Legalkan Pernikahan Sesama Jenis
Pemilu federal yang digelar Sabtu (18/5/2019) kemarin menunjukan kekalahan telak bagi Partai Buruh, dimana pemimpin oposisi Bill Shorten langsung mengumumkan pengunduran dirinya dari kepemimpinan di partai tersebut.
Pada tahap ini, belum jelas apakah Partai Koalisi akan memerintah secara mayoritas atau perlu mengandalkan kemitraan dengan anggota parlemen independen dalam pemerintahan minoritas.
BACA JUGA: Menanam untuk Pahala: Thailand Kalahkan Indonesia Sebagai Penghasil Kurma
"Kemenangan ini adalah selalu untuk anda semua yang menonton pernyataan saya ini di rumah malam ini, bagi saya dan bagi Pemerintahan saya, bagi semua tim saya, kemenangan ini semua tentang Anda," kata PM Scott Morrison kepada pendukungnya tak lama setelah tengah malam waktu setempat. Video: Scott Morrison claims election victory (Indonesian)
BACA JUGA: Diajeng Lestari Berbagi Rahasia Kesuksesan Jualan Baju Muslim Hingga Mendunia
"Malam ini bukan tentang saya, ini bukan tentang Partai Liberal.
"Malam ini adalah tentang setiap orang Australia yang bergantung pada pemerintah mereka untuk mengutamakan mereka."
Kemenangan PM Scott Morrison berarti dia harus menyusun Kabinet baru, setelah kehilangan sejumlah tokoh penting - termasuk Julie Bishop, Christopher Pyne, Kelly O'Dywer, Michael Keenan dan mantan menteri Craig Laundy - karena pensiun.
"Ada banyak pekerjaan yang harus kami lakukan. Dan kami akan kembali bekerja," kata Morrison.
"Kita akan kembali bekerja untuk orang Australia yang kita tahu juga pergi bekerja setiap hari, yang menghadapi perjuangan dan cobaan itu setiap hari."Partai Buruh mencari pemimpin baru
Partai Buruh menghadapi pemilu federal ini dengan keyakinan besar akan dapat memenangkan pemerintahan mayoritas setelah enam tahun dikuasai pemerintahan Koalisi dan ketidakstabilan kepemimpinan.
Tetapi Bill Shorten muncul ke publik tidak lama setelah pukul 23:30 malam waktu setempat untuk mengumumkan dirinya mengakui kemenangan Scott Morrison dan Partai Koalisi.
"Tanpa ingin mengulurkan harapan palsu, sementara masih ada jutaan suara untuk dihitung dan kursi penting belum diselesaikan, jelas bahwa Partai Buruh tidak akan dapat membentuk pemerintahan berikutnya," kata Bill Shorten.
"Saya telah menelepon Scott Morrison untuk memberi selamat kepadanya dan saya berharap yang terbaik bagi Jenny dan putri mereka.
"Di atas semua itu, saya berharap Scott Morrison mendapatkan keberuntungan dan keberanian yang baik untuk melayani bangsa kita yang hebat. Kepentingan nasional sangat memerlukan hal tersebut." Video: Bill Shorten concedes defeat (Indonesian)
Bill Shorten juga mengatakan sudah waktunya untuk kepemimpinan baru di Partai Buruh yang telah dipegangnya selama hampir enam tahun.
"Ini adalah kampanye yang sulit, kadang-kadang beracun. Tetapi sekarang setelah kontes berakhir, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menghormati hasilnya, menghormati keinginan rakyat Australia dan untuk menyatukan bangsa kita," katanya.
"Namun, tugas itu akan menjadi salah satu tigas bagi pemimpin Partai Buruh berikutnya."
Bill Shorten menyatakan bangga atas kampanye yang dilakukan Partai Buruh, dan menyebutkan "pengaturan" yang dilakukan partai Koalisi dengan Clive Palmer dari Partai Persatuan Australia dan Partai One Nation, disebutnya sebagai hal yang telah merusak peroleh suara partai buruh di banyak tempat yang paling penting, terutama di Queensland dan NSW ".
"Saya tidak kecewa untuk saya. Saya akan selalu bangga dengan keberanian dan integritas serta visi yang ditunjukkan tim kami.
"Saya merasa kecewa untuk orang-orang yang bergantung pada Partai Buruh tetapi saya bangga bahwa kami berdebat tentang apa yang benar, bukan apa yang mudah."
Senator Partai Buruh Penny Wong menggambarkan malam itu sebagai "hasil yang sangat sulit" untuk Partai Buruh.
Senator Penny Wong dan tokoh-tokoh senior Partai Buruh mengaitkan kekalahannya ini sebagian karena terjadinya pengalihan suara pendukungnya terhadap Partai Persatuan Australia dan investasi besar yang dilakukan Clive Palmer dalam iklan kampanyenya.
"Saya pikir kita perlu memikirkan apa artinya itu bagi negara kita, jika ada sejumlah besar kursi yang berakhir pada partai politik tertentu karena ada kesepakatan dengan seorang pria seperti Clive Palmer atau Pauline Hanson," kata Senator Wong.Hasil pemilu federal yang mengejutkan Photo: Pendukung partai liberal bersorak gembira menanggapi kemenangan mengejutkan partai Koalisi dalam pemilu federal Australia 2019. (ABC News: Marco Catalano)
Hasil pemilu federal 2019 ini mengejutkan jajak pendapat, penonton, dan politisi
Selama lebih dari 12 bulan, sejumlah jajak pendapat telah memperkirakan kemenangan Partai Buruh dan bahkan ahli strategi senior dari Partai Liberal saja tidak cukup berani untuk memprediksi kemenangan Partai Koalisi.
Sejumlah lembaga taruhan juga sudah menempatkan uang jutaan dolar, karena yakin bahwa pemerintah Buruh akan menang dengan mudah dalam pemilu federal ini.
Pada pukul 1:00 pagi, Partai Buruh diketahui gagal memenangkan satu kursi di utara Sungai Brisbane di Queensland, di mana terjadi peralihan suara besar bagi anggota parlemen Koalisi. Partai Koalisi juga tampil lebih baik dari yang diharapkan di Tasmania.
Sementara di Queensland, sebanyak 12 persen suara beralih mendukung anggota Parlemen Nasional Michelle Landry di kursi ultra-marjinal Capricornia.
Rekannya George Christensen juga terpilih kembali berkat peralihan suara 11 persen, meskipun Partai Buruh menjalankan kampanye keras melawannya dan menjulukinya "anggota untuk Manilla".
Dukungan luas untuk LNP di Queensland juga dapat dikaitkan dengan Perdana Menteri secara pribadi.
Proses peralihan kepemimpinan di Partai Liberal yang kontroversial yang akhirnya membuat Scott Morrison menggantikan Malcolm Turnbull dinilai telah merugikan partai Liberal secara elektoral (terbukti karena kehilangan kursi yang ditinggalkan Malcolm Turnbull dari Wentworth) dan secara moral (kehilangan klaim atas Partai Buruh ketika menyangkut stabilitas kepemimpinan).
Tetapi perolehan suara Partai Liberal menunjukkan bahwa politik dan gaya pribadi Scott Morrison lebih selaras dengan kepekaan pemilih di Queensland daripada pendahulunya - salah satu alasan yang diberikan untuk menggulingkan Malcolm Turnbull.
Scott Morrison mendedikasikan waktu dan sumber daya untuk mendulang perolehan suara Partai Liberal di Queensland selama masa kampanye, hingga 24 jam terakhir sebelum pemilihan dibuka.
Dia telah menjadi wajah yang lebih baik untuk LNP di Queensland, disamping keberatan negara-negara selatan tentang prioritas politiknya.
Tokoh Partai Liberal yang juga mantan PM Australia, Tony Abbott mengatakan, PM Scott Morrison sekarang resmi "masuk dalam jajaran elit partai Liberal selamanya".
Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagaimana Muslim di Australia Memilih Saat Makin Banyak Partai Islamofobia?